Isy Karim juga menegaskan, pemerintah terus menyiapkan berbagai kebijakan dalam menjaga stabilisasi harga bahan pokok.
Menyikapi berbagai risiko tersebut, Gubernur Jawa Tengah memberikan beberapa arahan diantaranya, meminta Kepala Daerah menyiapkan politik pangan yaitu menyiapkan alternatif tanaman pendamping di luar padi, seperti jagung, singkong, dan tanaman lainnya.
Gubernur Jawa Tengah juga meminta Satgas Pangan untuk melakukan berbagai upaya agar penimbunan bahan pokok khususnya minyak goreng tidak terjadi di Jawa Tengah.
Lebih lanjut, Ganjar juga menekankan pentingnya pemantauan harga konsumen dan produsen serta ketersediaan pasokan, sehingga dapat menjadi early warning dan dasar pengambilan keputusan secara tepat dan efektif.
Baca Juga: Kepala Perwakilan BI Kalbar Sebut Kenaikan Harga Minyak Goreng Tidak Berdampak Besar pada Inflasi
Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah secara khusus meminta kepada setiap Kabupaten/Kota di Jawa Tengah secara rutin mengkinikan data Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (SiHati) Jawa Tengah.
HLM TPID Provinsi Jawa Tengah juga dirangkaikan dengan launching pengembangan SiHati 4.0, yang berfokus pada penambahan informasi penurunan harga pada dashboard, data produksi dan harga produsen yang diintegrasikan dengan Sistem Logistik Daerah (Sislogda), dan pengembangan SiHati Mobile untuk percepatan pembahasan isu terkini dan pengambilan keputusan.
Pengembangan SiHati 4.0 tersebut menjawab kebutuhan ketersediaan informasi harga dan pasokan yang terkini, sehingga dapat menjadi pendukung berbagai program pengendalian inflasi di Jawa Tengah.
Melalui kegiatan ini, diharapkan berbagai tekanan risiko eksternal dan domestik dapat dimitigasi dengan baik, sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi 3,0%+1%.