Side Event Ke-3 W20, Ajak Global Dukung Akses dan Respon Kesehatan yang Setara

24 Maret 2022 17:50 WIB
Women20 (W20) sebagai bagian dari G20 Presidensi Indonesia 2022
Women20 (W20) sebagai bagian dari G20 Presidensi Indonesia 2022 ( BIRO HUKUM DAN HUMAS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK)

Banjarmasin, Sonora.ID – Agenda Women20 (W20) sebagai bagian dari G20 Presidensi Indonesia 2022 kembali digelar.

Usai dilaksanakan di Likupang Minahasa Utara, dan Batu Malang, pelaksanaan side event ke-3 berlangsung di Kalimantan Selatan pada 23-24 Maret 2022.

Kegiatan side event W20 ini mengangkat tema Promoting Health Response to Recover Together Equality yang diselenggarakan secara hybrid.

“Kami mengapresiasi Kalimantan Selatan yang dengan penuh keterbukaan dan keramahan menjamu W20 planery. Ke depannya, kami juga mengharapkan kerjasama dan aksi nyata terkait isu-isu yang dibawa oleh W20, bisa bersama-sama berkomitmen terutama untuk memajukan kondisi terkait kesehatan,” ujar Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi dalam pembukaan.

Pandemi Covid-19 yang terjadi termasuk di Indonesia memberikan dampak yang luar biasa pada berbagai aspek kehidupan, terutama dari sisi kesehatan. Tentunya dampak pada perempuan berbeda dengan dampak yang dialami oleh laki-laki.

Sebagai engagement group dalam Presidensi G20, W20 berupaya mendorong komitmen global dalam upaya mendukung akses kesehatan yang setara.

“Misi kami dalam melakukan rangkaian acara W20 adalah membentuk komitmen dalam memberantas diskriminasi dalam memajukan inklusi ekonomi UMKM perempuan, peningkatan akses bagi perempuan perdesaan dan perempuan penyandang disabilitas, dan integrasi respon kesehatan yang setara didukung untuk diintergasikan dalam deklarasi pemimpin G20,” jelas Uli Silalahi dalam keterangan tertulis yang kami terima.

Seminggu sebelumnya, Kalimantan Selatan telah melakukan acara seminar pengenalan dimana seluruh permasalahan kesehatan perempuan dan anak dibahas. Menurut Uli, rekomendasi-rekomendasi yang ada baik dalam seminar maupun diskusi pada pertemuan side event ke-3 W20 akan dijadikan dasar untuk diimplementasikan oleh pemimpin G20.

Baca Juga: W-20 Indonesia Prioritaskan Isu Pelaku UMKM Perempuan Sebagai Bagian dari Strategi Pemulihan Ekonomi

Selama pandemi, banyak pelayanan kesehatan terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N. Rosalin menyebut hal tersebut menjadi salah satu tantangan bagi perempuan maupun keluarga untuk mengakses layanan kesehatan selama pandemi.

“Perempuan, dengan perannya sebagai Ibu sangatlah penting dan strategis dalam penanganan situasi pandemi Covid-19 dalam keluarga. Dalam situasi dan kondisi yang tidak normal ini, perempuan dituntut untuk mampu menjaga tidak hanya kesehatan diri namun juga memastikan kesehatan seluruh anggota keluarganya,” ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini KemenPPPA yang menjadi Mother Ministry bagi W20 telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 khususnya pada klaster keluarga, perempuan dan anak. Seluruh anggota keluarga dapat berperan dalam mencegah penyebaran Covid-19 dalam keluarga, terutama para ibu dan perempuan.

“Dukungan dari setiap pilar keluarga menjadi kunci kesuksesan peran perempuan dalam memutus rantai penularan Covid-19 dalam keluarga. Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat menerapkan Protokol Kesehatan Keluarga secara kolektif serta berbagi tugas domestik secara setara,” tutur Lenny.

Kementerian PPPA sesuai tugas dan fungsinya telah melakukan sinergi dengan Kementerian/Lembaga, lembaga masyarakat, akademisi, dan dunia usaha untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Selaras dengan harapan G20 Presidensi Indonesia 2022, yaitu melakukan pemberdayaan perempuan untuk membangun kembali masa depan yang lebih baik, lebih setara, dan inklusif.

Baca Juga: KemenPPPA Dorong Pemberdayaan Perempuan Wirausaha Melalui Bisnis Yang Inklusif Pasca Pandemi

KemenPPPA tentu tidak dapat bekerja sendiri, dibutuhkan kerjasama dengan semua stakeholders untuk terus berkomitmen dalam sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan harapan tersebut.

“Dengan sinergi dan kolaborasi pentahelix yang terus dilakukan, tentu misi utama W20 pada agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, serta misi khusus W20 untuk dapat terwujudnya respons kesehatan yang berkeadilan dapat tercapai,” tutup Lenny.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor berkomitmen bahwa dalam pemerintahannya pengarusutamaan gender akan menjadi priroitas dalam pembangunan di Kalimantan selatan. Oleh karena itu, Sahbirin berharap pertemuan W20 sebagai rangkaian G20 Presidensi Indonesia dapat menjadi momentum untuk mengenalkan Kalimantan Selatan dengan berbagai keunikan dan potensi ekonomi yang dimiliki serta mendukung kesetaraan gender ke kancah internasional.

“Semoga dengan momentum W20 ini tentunya kita dapat saling berkolaborasi dan dan sinergi dalam pengarusutamaan gender, khususnya memberikan masukan kepada pemimpin dunia untuk mewujdukan kesetaraan gender terutama dalam respon kesehatan yang setara,” ujar Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm