Sonora.ID - Kata kunci 600 M saat ini tengah viral di aplikasi Twitter. Hal itu dikarenakan Gilang Widya selaku Bos dari produk kecantikan MS Glow yang membuat pernyataan menarik.
Melansir dari Kompas.com, ia mengklaim bahwa MS Glow yang bergerak di bidang kecantikan itu menghasilkan omzet hingga 600 miliar rupiah dalam sebulan.
Angka tersebut tentunya merupakan angka yang fantastis dan sontak mencuri perhatian netizen yang cukup beragam.
Salah satu pengguna Twitter dengan username @csi_wulan mencuit bahwa angka itu hanya berbeda sedikit dengan penghasilan Manchester City selaku klub sepak bola dunia berpenghasilan paling besar.
"Rp. 600 m/bulan? Income klub Manchester City 644,9 juta euro pd 2020-2021 atau 53.741.666 euro/bulan (atau 847.420.725.680,23/bulan). Percaya penjualan produk skincare lokal bs sedikit di bwh pemasukan klub sepakbola dengan pemasukan terbesar di dunia pada 2020-2021??" cuitnya.
Rp. 600 m/bulan? ????????????. Income klub Manchester City 644,9 juta euro pd 2020-2021 atau 53.741.666 euro/bulan (atau 847.420.725.680,23/bulan). Percaya penjualan produk skincare lokal bs sedikit di bwh pemasukan klub sepakbola dengan pemasukan terbesar di dunia pada 2020-2021?? ???? https://t.co/vjUcRMx5A0
— Wulan K. Wardhani ????⚽???????? (@csi_wulan) March 24, 2022
Seperti yang sudah diduga, cuitan itu kemudian mendapat respon yang cukup ramai. Berdasarkan pengamatan tim Sonora.ID, cuitan tersebut telah menggaet lebih dari 270 komentar balasan, 2.800 post ulang, dan 8.000 menyukai.
Di balik itu semua, tentunya ada saja komentar yang menggelak tawa.
"ms glow m nya manchester," komentar salah satu netizen dengan nama pengguna @paclopibasso.
Selain cuitan di atas, cuitan lain terkait pendapatan 600 M dari MS Glow juga dikomentari oleh Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis.
"Wow gurih nih @DitjenPajakRI Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10 persen Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh," cuit Yustinus di akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/3/2022).
Bahkan, jauh sebelumnya, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan sendiri mengungkap bahwa pihaknya merasa senang apabila ada yang memamerkan harta di media sosial.
Menurut beliau, pemantauan Ditjen Pajak melalui media sosial terhadap orang-orang yang suka pamer harta ini, adalah salah satu cara untuk menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara berupaya melakukan pemungutan pajak yang adil.
Seperti yang Anda ketahui, pajak yang dipungut pun akan digunakan untuk pembangunan nasional.