Meskipun dalam investasi saham dan juga investasi emas, sama-sama memiliki harga jual.
Namun, selisih harga jual pada emas dinilai cukup tinggi. Sebab harga beli dan harga jual pada emas bisa mencapai 23 persen, menurut Djumyati Partawidjaja.
Berbeda dengan investasi saham yang bisa dapat dijual kembali dengan selisih harga yang tak beda jauh dari harga beli.
Selain itu, dalam sebuah aktivitas pembelian emas, sebagai investor kita bisa memliki dalam bentuk fisik dan jelas berbeda dengan investasi saham yang non-fisik.
Perbedaannya lagi, kita bisa memilih banyak produk untuk membeli produk mana yang akan kita beli.
“Ada 700 lebih emiten yang bisa kita miliki sahamnya dan ada sektor, kemudia ada sub sektor lagi yang bisa kita pilih” jelas Djumyati.
Bukan hanya itu saja, menurut Certified Financial Planner ini, antara investasi emas dan juga investasi saham sama-sama memiliki risiko masing-masing.
Bila dilihat dari fenomena anak muda zaman sekarang, mereka lebih cenderung cepat dan instan.
Seperti, membeli saham di pagi hari dan menjualnya di malam hari, mereka bisa mendapatkan keuntungan.
Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku pada investasi emas. Untuk mendapatkan keuntungan menjual emas kembali, minimal kita memiliki emas tersebut dalam waktu satu tahun.
Sebagai anak muda, untuk membeli suatu saham serta ingin melakukan investasi jangan sampai ikut-ikutan teman saja.
Sebab, ada kemungkinan yang membuat antara satu orang dan orang lain memiliki risiko kerugian yang berbeda.
Jadi, menurut kamu mana sih yang lebih akan memberikan cuan antara investasi emas vs investasi saham?