Pontianak, Sonora.ID - Keberhasilan Bebby Nailufa sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kota Pontianak sekaligus Anggota DPRD Kota Pontianak, bukanlah sesuatu yang mudah.
Pernah gagal dalam pemilihan anggota DPRD di tahun 2009, tidak membuatnya menyerah. Hingga akhirnya di tahun 2014, ia terpilih menjadi anggota dewan.
Kepada Sonora Pontianak, Bebby bercerita, mengenai kegagalannya di tahun 2009. Menurutnya, dalam dunia politik harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuan.
“Saya banyak belajar dari kegagalan saya di tahun 2009, karena saya tidak fokus, tidak sungguh-sungguh dan tidak tau strategi. Uang itu tidak menjadi satu-satunya syarat untuk menjadi menang, tapi strategi untuk mencapai kemenangan itu harus dimiliki. Politik perlu modal karena memang untuk meyakinkan orang itu kita bisa berkomunikasi politik, paling tidak melalui media massa pasti keluar uang, melalui baliho pasti keluar uang lagi. Kemudian bagaimana kita mengajak orang untuk bertemu, membantu orang, meyakinkan orang bahwa kita bisa berbuat. Tapi saya menganggap ketika membantu orang anggap saja itu memang suatu niat kita yang baik, yang memang menjadi keinginan kita untuk berkiprah di masyarakat. Kalau ikhlas jangan dihitung-hitung,” ungkap Bebby.
Bebby terjun ke dunia politik saat usia 25 tahun pada tahun 2005 silam. Ia mengaku sengaja mengikuti jejak sang ayah karena memang dia pun senang dalam berorganisasi. Sang Ayah juga merupakan anggota DPRD provinsi dua periode pada tahun 1999 hingga 2009.
Saat dilantik menjadi anggota DPRD, sang ayah harus dipanggil Yang Maha Kuasa. Satu pesan sang ayah yang selalu Bebby ingat adalah untuk fokus dan selalu bersikap rendah diri.
“Ayah yang saya kenal adalah beliau berteman dengan partai apapun. Jadi ketika bertemu dengan teman Ayah, mereka selalu mengatakan “beliau orang baik”. Berteman dengan partai apapun, selalu menginspirasi dalam pemikirannya. Beliau berteman banyak. Ketika kita ingin mencapai tujuan tertentu harus bisa berkomunikasi dengan siapapun walaupun berbeda, walaupun tidak sama warna, walaupun berbeda suku bangsa, usia, jadi harus berkomunikasi dengan siapa saja karena untuk mencapai tujuan yang baik. Itu yang menginspirasi saya. Seorang perantau di Kota Pontianak tapi bisa diterima siapa saja dan dianggap orang asli Pontianak.
Baca Juga: Tingkatkan Perekonomian di Kabupaten Sambas Melalui Percepatan Vaksinasi
Beliau hanya berpesan luruskan niat, fokus dan selalu rendah diri. Karena ketika kita mempunyai sifat sombong walaupun kita berilmu, maka kita akan menjadi bodoh. Ketika kita kaya punya sifat sombong, kita akan menjadi miskin,” terangnya.
Jika banyak orang yang mengatakan bahwa dunia politik itu kejam, tapi tidak menurut Bebby. Menurutnya, dunia politik tidak kejam, hanya persaingan antar individu lah yang membuat politik terlihat kejam.
“Kalau kata orang politik itu kejam, saya melihat itu adalah individunya. Sejauh ini saya bertekad untuk berpolitik secara santun tanpa mendzalimi orang lain. Saya tidak peduli orang menjatuhkan saya, saya hanya fokus kepada apa yang menjadi tujuan saya. Karena yang bisa mewujudkan itu semua adalah Allah. Fokus dan yakin saja dan berkomitmen kepada masyarakat. Intinya kita jangan pernah punya niat untuk menjatuhkan orang lain dengan cara apapun, tapi fokus, sehingga selalu ada penyelamat. Jadi kalau ada yang bilang politik kejam tidak seperti itu,” jelasnya.
Disinggung mengenai sesuaikah hasil yang ia dapat dengan perjuangan yang dilakukan selama ini dalam dunia politik, diakui Bebby sangat sesuai dengan kepuasan yang ia rasakan saat bisa berbuat untuk orang banyak. Dalam dunia politik, menurut Bebby tidak bisa hitung-hitungan, karena kenikmatan tidak hanya tentang materi.
“Politik itu tidak bisa hitung-hitungan seperti dagang. Kalau hitung-hitungan pasti tidak sesuai. Tapi ketika kita berkiprah di dunia politik kalau ditanya sesuaikah dengan yang didapat ya sesuai dengan yang saya rasakan. Karena kenikmatan itu tidak hanya soal materi. Kenikmatan itu dirasakan oleh kepuasan kita ketika bisa berbuat untuk orang banyak. Kepuasan kita ketika kita bisa membanggakan orang tua dengan nasehatnya bahwa kita harus berada di niat yang baik dan tulus. Saat kita berbuat baik yang disebut itu adalah orang tua, yang diingat nama orang tua kita. Itu yang menjadi tekad saya,” jelas Bebby.
Diterima dan mendapat pengakuan dari masyarakat atas apa yang diperjuangkannya menjadi salah satu momen yang tidak terlupakan untuk Bebby selama menjadi anggota DPRD.
“Momen tidak terlupakan selama menjadi anggota DPRD, penerimaan masyarakat dan pengakuan masyarakat bahwa saya sudah bisa memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi mereka walaupun tidak semua bisa saya perjuangkan tapi penghargaan mereka pengakuan masyarakat terhadap kinerja dan kiprah saya di politik itu yang membuat saya bersyukur,” pungkasnya.