Sonora.ID - Kasus pembunuhan berantai di mana pun akan selalu menggemparkan publik dan membuat bulu kuduk merinding.
Sederetan nama pelaku pembunuhan berantai atau serial killer Indonesia cukup menggegerkan sama seperti kasus Ted Bundy yang masih dikenal sampai hari ini.
Layaknya psikopat yang tak punya hati dan empati, mereka dengan teganya menghabisi nyawa para korban dengan cara yang sadis.
Siapa saja pembunuh berantai di Indonesia yang cukup ramai pada masanya itu? Melansir dari Kompas.com, berikut informasi lengkapnya.
Baca Juga: Mirip Ted Bundy, Ini 5 Zodiak yang Diam-Diam Punya Potensi jadi Pembunuh Berantai!
Pembunuh berantai di Indonesia
1. Dukun Ahmad Suradji
Datuk, begitu panggilan Dukun Ahmad Suradji yang dikenal pula dengan sebutan dukun AS.
Datuk merupakan terpidana yang divonis hukuman mati pada 27 April 1997 dan baru dieksekusi pada 2008 sebab telah melakukan pembunuhan berantai terhadap 42 wanita.
Kekejiannya tersebut dilakukan antara tahun 1984 sampai 1994 di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
2. Rio Martil
Rio Alex Bullo lebih dikenal dengan nama Rio Martil karena dalam melancarkan aksinya, ia selalu menyiapkan dua buah martil atau palu untuk memukul kepala para korbannya.
Beberapa orang juga menjulukinya Rio Si Martil Maut. Ia diketahui telah pembunuhan berantai pada 1997 hingga 2001.
Kasusnya mulai terungkap setelah dia membunuh sadis Jeje Suarji (39), seorang pemilik usaha sewa mobil sekaligus pengacara kondang, pada 21 Januari 2001 di Hotel Rosenda Baturaden.
Selama 1997-2001, Rio Martil tercatat membunuh sedikitnya empat orang pemilik atau pengelola rental mobil.
Saat mendekam di LP Nusakambangan, Rio juga membunuh teman satu penjaranya bernama Iwan Zulkarnaen dan kemudian dieksekusi mati pada tahun 2008.
3. Dukun Asep
Dukun Asep yang memiliki nama asli Tubagus Yusuf Maulana adalah seorang terpidana mati dalam kasus pembunuhan berantai dan berencana.
Korbannya yang berjumlah delapan orang mempercayai Asep sebagai dukun yang dapat menggandakan uang.
Dibutakan oleh harta, para korban mengikuti arahan upacara ritual penggandaan uang yang dipimpin Asep dengan meminum minuman berwarna hitam yang sebenarnya beracun.
Tak hanya dalam satu eksekusi, Asep melakukannya sebanyak dua kali yakni pada 17 Mei 2007 dengan sebanyak lima orang dibunuh sementara tiga korban lainnya pada 19 Juli 2007.
Motif pembunuhan berantai Asep tidak lain untuk menguasai uang yang disyaratkan karena setiap korban harus menyediakan uang Rp 20 juta.
Dukun Asep kemudian divonis mati oleh Pengadilan Negeri Rangkasbitung pada 10 Maret 2008.
4. Baekuni
Baekuni atau Babeh adalah seorang gelandangan yang membunuh dan memutilasi tujuh pengamen jalanan berusia 9 sampai 12 tahun. Tak hanya membunuh, Babeh juga menyodomi 41 anak.
Berdasarkan laporan tim Kompas.com, Babeh diketahui pernah disodomi paksa oleh seorang preman.
Pengalaman pahitnya tersebut membuat Babeh mengidap pedofilia dan nekrofilia situasional.
Babeh kemudian divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 2010 silam.
5. Ryan Jombang
Kasus pembunuhan berantai oleh Ryan Jombang nampaknya merupakan salah satu kasus pembunuhan berantai paling terkenal dan menghebohkan publik.
Perlakuan kejinya ini mulai terendus setelah seorang polisi menemukan potongan mayat pada 2008.
Seiring waktu, terungkap bahwa itu merupakan bagian tubuh salah satu korbannya bernama Hery Santoso.
Tak hanya Hery, Ryan juga tercatat menghabisi nyawa 10 orang lainnya yang dikubur di belakang rumah orangtuanya di Jatiwaes, Jombang, Jawa Timur.
Berbeda dari kasus Hery yang didasari motif asmara, aksi pembunuhan yang dilakukan Ryan dalam kurun waktu 2006 hingga 2008 didasari oleh motif ekonomi.
Baca Juga: Ngeri! Ini 10 Kota Paling Berbahaya di Dunia, Rawan Penculikan dan Pembunuhan!
Dalam melancarkan aksinya, Ryan mengajak para korban untuk main dan bertamu ke rumah orangtuanya, kemudian membantai serta merampas barang-barang berharga milik korban.
Ryan divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada 6 April 2009 namun belum dieksekusi mati hingga saat ini. Kini, Ryan memanfaatkan waktunya dengan beribadah di LP Kelas I Cirebon, Jawa Barat.
Demikian beberapa pembunuhan berantai di Indonesia yang ramai pada masanya. Mana yang membuatmu paling merinding?