Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan keinginan mereka dan memperkuat kepercayaan mereka pada Anda dan menjadikan Anda sebagai “teman” daripada “lawan”.
Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses
Biarkan Belajar Sendiri
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan kebebasan untuk memilih sesuatu.
Beri kesempatan memilih mulai dari hal-hal sederhana, seperti baju apa yang ingin ia pakai, camilan apa yang ia inginkan, dan buku cerita apa yang ingin ia baca.
Dengan diberi kebebasan, ia akan merasa bahwa ia bisa memiliki kendali atas apa yang akan ia kerjakan.
Alihkan Perhatian Anak dengan Aktivitas Lain
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membatasi kebebasan anak adalah merekomendasikan aktivitas sesuai dengan minat dan bakatnya.
Misalnya, mendaftarkan anak ke kegiatan ekstrakulikuler di sekolah atau menyarankan anak untuk mengikuti perlombaan.
Karena sifat dasarnya berpendirian keras, ia akan melakukan yang terbaik dalam aktivitas tersebut.
Terapkan Rutinitas dan Aturan
Rutinitas dan aturan akan membuat mereka tertib. Bila tidak ada aturan, mereka akan bertindak sewenang-wenang dan sesuka hatinya.
Anda bisa membuat aturan seperti mematikan lampu rumah pukul 9 malam ketimbang segera menyuruhnya tidur.
Anda tak perlu khawatir ia tidak akan mengikutinya, karena biasanya anak-anak berkemauan keras adalah anak-anak yang bertanggung jawab.
Mendisiplinkan Lewat Hubungan, Bukan Hukuman
Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa membuat orang yang benar-benar berkemauan keras untuk mudah setuju.
Hukuman hanya akan meningkatkan resistensi mereka. Mereka adalah anak yang tidak bisa diancam.
Lantas bagaimana cara mendisiplinkan mereka? Caranya adalah melalui kedekatan. Bangun hubungan yang penuh dengan dukungan pada mereka.
Ketika merasa terkoneksi, anak-anak yang berkemauan keras biasanya akan setuju untuk melakukan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang mereka inginkan.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Rasa Tanggung Jawab Anak Lewat Membersihkan Rumah