Sonora.ID – Semua anak terlahir unik, itulah sebabnya mereka membutuhkan pola asuh yang berbeda sesuai dengan karakternya.
Sebenarnya karakter anak tidak selalu berasal dari bawaan lahir, bisa juga tanpa sadar cara pengasuhan orangtualah yang membentuk karakter tersebut.
Nah, salah satu karakter anak yang cukup menantang dan sering kali bikin orangtua geregetan adalah anak yang keras kepala atau anak berkemauan keras.
Anak dengan karakter ini cendrung sulit diatur, mengabaikan perkataan orangtua dan merasa kalau semua dinginannya harus selalu dituruti.
Waduh, lantas bagaimana nih, cara menghadapi anak keras kepala tanpa emosi atau tarik urat? Mungkin nggak sih?
Baca Juga: Bukan Jadi Penurut, Ini 5 Dampak Buruk Akibat Anak Sering Dipukul
Ternyata bisa moms! Menurut Dr. Laura Markham, psikolog klinis sekaligus pakar pengasuhan dari Columbia University, AS, anak-anak tipe seperti ini memang perlu mendapatkan perlakuan khusus dari orang tua.
Dengan perlakuan yang tepat, anak-anak ini dapat mengontrol dan melatih kemauan kerasnya untuk menjadi sosok yang berintegritas, optimis, bersemangat, berani, dan tidak mudah terombang-ambing.
Berikut 5 cara bijak menghadapi anak keras kepala.
Beri penjelasan secara perlahan, singkat dan jelas
Memang terkadang anak jadi sulit diberi nasihat saat akan melakukan sesuatu yang salah.
Namun jangan khawatir, anak-anak bisa berubah menjadi manis jika orangtua menyikapinya secara perlahan-lahan.
Sebab anak yang sulit diatur kadang bukan berarti ingin melawan apa kata orangtuanya.
Mereka mungkin hanya tidak mengerti kenapa Mama melarangnya berbuat demikian.
Jadi ketika ia sudah bersikap seperti itu, sebaiknya orangtua memberikan penjelasan secara intensif dan lemah lembut agar bisa dipahami anak dengan baik.
Dengarkan juga respon atau saran dari anak. Hal ini akan membantu mereka berpikir logis dan terbiasa mendengarkan ucapan Mama.
Bilang “boleh” bukan berarti lemah
Seringkali Anda langsung mengatakan “tidak” saat anak Anda meminta sesuatu yang aneh-aneh sebagai tanda pelarangan mutlak, yang tidak bisa diganggu gugat.
Secara tak sadar, ini dapat membuat anak semakin berontak melawan keinginan orangtua karena merasa dikekang.
Coba untuk menawarkan alternatif lain. Misalkan, jika anak Anda ingin corat-coret dinding, maka cari tahu dulu alasan kenapa mereka ingin corat-coret.
Kemudian sarankan sebuah alternatif yang dapat diterima oleh mereka, misalkan menyediakan buku gambar, kanvas, dan lain-lain.
Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda mendengarkan keinginan mereka dan memperkuat kepercayaan mereka pada Anda dan menjadikan Anda sebagai “teman” daripada “lawan”.
Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses
Biarkan Belajar Sendiri
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan kebebasan untuk memilih sesuatu.
Beri kesempatan memilih mulai dari hal-hal sederhana, seperti baju apa yang ingin ia pakai, camilan apa yang ia inginkan, dan buku cerita apa yang ingin ia baca.
Dengan diberi kebebasan, ia akan merasa bahwa ia bisa memiliki kendali atas apa yang akan ia kerjakan.
Alihkan Perhatian Anak dengan Aktivitas Lain
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membatasi kebebasan anak adalah merekomendasikan aktivitas sesuai dengan minat dan bakatnya.
Misalnya, mendaftarkan anak ke kegiatan ekstrakulikuler di sekolah atau menyarankan anak untuk mengikuti perlombaan.
Karena sifat dasarnya berpendirian keras, ia akan melakukan yang terbaik dalam aktivitas tersebut.
Terapkan Rutinitas dan Aturan
Rutinitas dan aturan akan membuat mereka tertib. Bila tidak ada aturan, mereka akan bertindak sewenang-wenang dan sesuka hatinya.
Anda bisa membuat aturan seperti mematikan lampu rumah pukul 9 malam ketimbang segera menyuruhnya tidur.
Anda tak perlu khawatir ia tidak akan mengikutinya, karena biasanya anak-anak berkemauan keras adalah anak-anak yang bertanggung jawab.
Mendisiplinkan Lewat Hubungan, Bukan Hukuman
Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa membuat orang yang benar-benar berkemauan keras untuk mudah setuju.
Hukuman hanya akan meningkatkan resistensi mereka. Mereka adalah anak yang tidak bisa diancam.
Lantas bagaimana cara mendisiplinkan mereka? Caranya adalah melalui kedekatan. Bangun hubungan yang penuh dengan dukungan pada mereka.
Ketika merasa terkoneksi, anak-anak yang berkemauan keras biasanya akan setuju untuk melakukan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang mereka inginkan.
Baca Juga: 5 Cara Melatih Rasa Tanggung Jawab Anak Lewat Membersihkan Rumah