Selama empat tahun ia bekerja untuk mengumpulkan modal di Jepara, perjuangannya membuahkan hasil. Sekembalinya ke Indonesia, ia memiliki minimal 5 sertifikat tanah yang berada di Desa Ngambarsari.
"Selama perjalanan, pas ada orang tawar jual tanah ya saya beli, tapi nggak langsung. Nunggu berapa bulan gitu baru saya bayar, gitu terus," jelasnya.
Sepulang dari Jepang di tahun 2005, Supriyanto kemudian menikah dan menjalankan apa yang sudah menjadi cita-citanya, yakni bertani. Komoditas yang ia tanam di awal yakni cengkeh, lada, empon-empon. Namun tiga tahun terakhir ini komoditas utama yang dia tanam yakni porang.
Kini sudah sekitar 18 tahun Supriyanto menjadi petani dan sudah memiliki sekitar 5 hektare lahan yang dia olah. Dalam perjalanan sebagai petani, dia kemudian memutuskan untuk menjadi anggota dewan.
"Saya gabung partai di tahun 2015, baru ikut nyaleg di tahun 2019 dan terpilih. Waktu itu di Dapil 4 dan Alhamdulillah waktu itu dapat diatas 10.000 suara," terang dia.
Kendati demikian, Supriyanto mengaku masih bangga sebagai petani sekaligus anggota dewan.
Berikut ini biodata lengkap Supriyanto:
Nama: Supriyanto
Tempat, tanggal lahir: Wonogiri, 4 April 1978
Baca Juga: Selama Bulan Februari 2022 Hanya ditemukan 133 Kasus, TBC di Wonogiri Menurun