Sonora.ID - Pada pertengahan Bulan Maret 2022 yang lalu, viral bahwa Indonesia adalah negara dengan skizofrenia paling tinggi di dunia, bahkan hal ini merujuk pada data yang dirangkum oleh Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, negara-negara dengan skizofrenia tampil dengan angka atau nilai disabilty-adjusted life years atau DALYs yang adalah jumlah tahun yang hilang untuk hidup sehat karena kematian dini, penyakit, atau disabilitas.
Jika merujuk pada angka DALYs tersebut, berikut ini adalah top 5 negara dengan angka paling tinggi.
Terlihat bahwa dari urutan tersebut, 4 dari 5 negara tertinggi berada pada Asia Tenggara, dan Indonesia memimpin pada posisi pertama.
Sebenarnya apa itu skizofrenia?
Baca Juga: Vaksinasi di Kota Denpasar menyasar Kepada Penyandang Disabilitas dan Skizofrenia
Skizofrenia
Dikutip dari Kompas.com, skizofrenia adalah gangguan jiwa berat berupa hilangnya kontak dengan kenyataan dan sulit membedakan hal yang nyata dan tidak.
Gangguan ini ternyata berdasarkan data tersebut, paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
Skizofrenia ditandai dengan kekacauan pola pikir, proses persepsi, afeksi, dan perilaku sosial. Penderita kerap menunjukkan gejala halusinasi dan deluasi, kemudian tak sedikit juga yang menarik diri dari lingkungan sosial, pengabaian diri, hingga kehilangan motivasi.
Mengapa skizofrenia ini terjadi?
Jika dilihat dari data, apakah ada pengaruh dari geografis?
Penyebab skizofrenia
Seperti yang dikutip dari Mayo Clinic, bahwa hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari kondisi tersebut.
Namun, beberapa peneliti percaya bahwa kombinasi genetika, kimia otak, dan lingkungan memang memberikan kontribusi dalam perkembangan gangguan yang terjadi.
Tak hanya itu, terdapat juga faktor risiko yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya skizofrenia, yaitu:
Kondisi dan fakta bahwa Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia dengan skizofrenia, menjadi sorotan banyak pihak.