Sonora.ID - Berhubungan asmara adalah suatu fase dalam hidup yang sebenarnya menyenangkan dan membuat hari menjadi terasa lebih berarti karena kehadiran seseorang yang membawa dampak ke dalam hidup kita.
Tetapi meski banyak hal manis di dalamnya, hubungan asmara juga tak luput dari tantangan, kesal, amarah, dan masalah yang harus dihadapi bersama.
Salah satunya yang paling sering terjadi adalah berantem atau salah paham kedua pihak.
Biasanya kerap digambarkan bahwa pihak perempuanlah yang lebih susah untuk dimengerti, mudah emosi, mudah ngambek, dan lain sebagainya, di sisi lain pihak laki-laki pun bisa lakukan hal yang sama.
Akhirnya sekarang tahu, Licensed Master Trainer of NLP, Hingdranata Nikolay membocorkan cara mudah untuk membuat pasangan tidak mudah marah.
Dalam program Smart NLP di Radio Smart FM, Hing menegaskan bahwa penting untuk mengetahui ‘titik didih’ pasangan.
Apa itu ‘titik didih’?
Titik didih dalam hal ini adalah suatu topik atau kasus di masa lalu yang membuat pasangan menjadi lebih sensitif ketika hal tersebut dibicarakan kembali, karena pada dasarnya masing-masing orang pasti memiliki masa lalu atau latar belakang yang berbeda.
Ada orang yang sensitif ketika bicara tentang keuangan dan pekerjaan, ada juga yang sensitif ketika ditanya soal orang tua dan keluarga, jadi penting untuk mengetahui ‘titik didih’ pasangan.
Baca Juga: Lakukan 5 Tips Ini Jika Pasangan Anda Memiliki 'Trust Issue'
“Setiap pasangan punya case yang berbeda. Titik didihnya itu, saya sebutnya sebagai stimulannya beda, karena ada orang yang titik didih dalam hal anak, atau penampilan,” papar Hing menjelaskan.
Lalu ketika tahu harus apa?
“Cara terbaik dan paling mudah adalah tidak berurusan dengan itu. Bukan berurusan mencoba untuk take care, ingat kita semua di sini itu bukan pakar dalam emosi orang lain, kita bukan pakar, jadi usahakan demi kewarasan pribadi, minimkan saja di zona-zona itu,” tegasnya.
Jadi, Hing pun menyarankan ketika sudah tahu ada hal-hal yang sensitif dari pasangan dan memicu pertengkaran, lebih baik untuk tidak membahas topik tersebut.
Jika memang terpaksa sekali perlu untuk menyinggung hal tersebut, carilah waktu yang tepat dan bicarakan secara perlahan.
Jadi, caranya adalah mencari tahu titik didih pasangan atau pada bidang apa pasangan lebih sensitif sehingga mudah emosi, kemudian hindari atau minimalisasi obrolan yang menyinggung hal tersebut.
“Langkah ini tepat untuk menjaga kesehatan mental diri sendiri, pasangan, dan kesehatan hubungan itu,” sambungnya Hing menekankan.
Baca Juga: Crazy Rich Malang Timbun Tas Mewah hingga Rp 50 M, Ternyata Begini Tips Investasi Tas