Sonora.ID - Bukan hanya investasi yang masih marak illegal, namun asuransi yang bermanfaat bagi kemudahan keuangan kita juga banyak kasus penipuannya.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri tercatat menangani 18 perkara tindak pidana penipuan investasi dan asuransi sepanjang 2021.

Lantas, ciri apa saja yang bisa kita perhatikan dalam melihat asuransi bodong yang masih marak terjadi di tahun 2022 ini.

Berikut penjelasan dari Insurance Advisor Dion Rafael dalam Podcast Motion Radio di program Motion Cuan.

Biasanya orang akan lebih tertarik dengan investasi dengan keuntungan yang besar dan tutup mata dengan adanay asuransi.

Namun begitu, dalam asuransi juga perlu diwaspadai karena ada pula yang bodong.

Cara memilih perusahaan asuransi juga tidak sembarangan, ada ciri-ciri tertentu yang perlu kita ketahui.

“Sebenarnya cari perusahaan asuransi yang legal itu gampang, cari saja yang sering denger gitu. Asuransi yang terkenal banyak banget di Indonesia. Pernah jadi sponsor dimana aja. Aktif atau enggak perusahaannya dan bisa dicek dari sosial medianya” ucap Dion.

Namun tidak hanya itu saja, untul lebih dalam mengetahui suatu perusahaan asuransi yang legal, kita juga bisa cek dari laporan keuangan yang ada dari perusahaan asuransi tersebut.

Baca Juga: Pengen Terhindar dari Investasi Bodong? Begini Kata Pakar Keuangan

Cara menemukannya juga mudah, biasanya para perusahaan besar akan memberikan laporan secara rinci dan terbuka.

Hal yang lebih penting lagi juga tingkat kepercayaan kita sebagai nasabah pada sebuah agent asuransi.

Dalam kasus ini, kamu perlu melihat agent yang aktif dan mudah dihubungi dalam segala kondisi, termasuk saat sudah terdaftar dalam asuransi tersebut.

Selain itu kunci untuk menghindari asiransi bodong ataupun illegal dengan mencari tahu dari segala sumber.

Terlepas dari itu, kita yang ingin terjun dalam dunia asuransi juga perlu memperhatikan jenisnya secara tepat.

Bukan hanya dilihat dari kebutuhan sehari-hari kita, namun terdapat faktor lain yang bisa kita pertimbangkan.

“Kita harus tau kebutuhan apa yang perlu dicover, misal kitakan kerja ketahui risiko apa yang terjadi. Paling mungkin terjadi risiko sakit, maka dia harus cover dulu biaya sakit berapa dan masalahnya kita enggak bisa pilih sakit apa, sakitnya kapan sama sakitnya dimana. Itu tiga hal yang bisa diserahkan pada pihak asuransi. Kita hanya tinggal bayar premi asuransi” jelas Dion.

Selanjutnya, pentingnya kita sebagai buyer asuransi yaitu jangan sampai tidak membaca teliti syarat dan ketentuan yang berlaku pada perusahaan asuransi tersebut.

Meskipun banyak dan menumpuk, namun hal tersebut menjadi sangat penting untuk mengetahui kita berada di perusahaan serta kondisi keuangan yang aman.

 Baca Juga: 3 Investasi Anti Ribet yang Bisa Bikin Anak Muda jadi Miliarder