Tikus yang masih merajalela masih menjadi momok bagi para petani di Kabupaten Sragen. Sifat tikus yang mudah berkembang biak membuat petani semakin sulit untuk mengendalikannya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Suwandi menjelaskan, ada beberapa cara pengendalian hama tikus.
“Yang pertama menjaga sanitasi, rumput di sekitar persawahan dibersihkan, untuk menjaga kebersihan sawah, termasuk airnya,” ujarnya.
Tips kedua menurut Suwandi adalah pengendalian hama tikus dengan budidaya burung hantu. Diperkirakan burung hantu dapat membunuh 6-9 ekor tikus setiap malam. Suwandi melanjutkan, cara membudidayakan burung hantu cukup mudah.
“Kalau antar petani biasanya harga burung hantu lebih murah, biaya pemeliharaan 3 bulan bisa diganti Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per ekor,” jelasnya.
“Burung hantunya bagus, bisa bertelur sampai sembilan butir, tinggal siapkan rumah, nanti diisi anak-anak,” imbuhnya.
Cara menghilangkan hama tikus yang lebih mudah adalah dengan menanam tanaman yang tidak disukai tikus.
“Ada tanaman yang tidak disukai tikus, seperti serai, bawang putih, tomat, dan lain-lain, ditanam di sawah nanti bisa mengusir tikus,” jelasnya.
“Ada tanaman yang tidak disukai hewan petani, seperti serai, bawang putih, tomat, dan lain-lain, ditanam di persawahan nanti agar bisa mengusir tikus,” ujarnya memaklumi.
Baca Juga: Inspirasi Bisnis, Meraup Rupiah dari Limbah Eceng Gondok