Pewarna yang digunakan untuk mewarnai batik ini ialah dari kayu teger, secang, tingi, mahoni, akasia, mangrove dan lain-lain. Kami berharap, setelah mengikuti pelatihan hari ini nantinya warga dapat memproduksi batik ecoprint dan dan menghasilkan nilai ekonomis terlebih dimasa pandemi.
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Bugisan, Hastin Nuryani berharap dengan pelatihan tersebut memberi dampak positif kepada peserta pelatihan.
"Kami berharap setelah kegiatan ini dapat menumbuh kembangkan kreativitas warga dan nantinya akan dijadikan sebagai home industri sehingga dapat bernilai ekonomis," ucap Hastin.
Menurut Hastin pemilihan pelatihan ecoprint karena dapat memanfaatkan limbah yang ada di sekitar Desa Bugisan.
Hastin berharap agar kedepannya dapat mengembangkan batik ecoprint menjadi suvenir atau buah tangan dari Desa Bugisan sebagai desa wisata.
"Pelatihan hari ini diikuti oleh 13 orang, sebagian merupakan penjahit rumahan. Kita berharap agar kedepannya bisa memproduksi kain batik ecoprint dan dapat mengolahnya menjadi produk yang siap dipasarkan," pungkasnya.
Baca Juga: Pabrik Sablon Kain Batik di Jaten Karanganyar Hangus Terbakar