“Hilal tidak mungkin terlihat di wilayah Indonesia pada 1 April mendatang,” kata Thomas, dikutip dari situs resmi Lapan.
Hal tersebut juga dapat diartikan bila hilal tidak terlihat pada 1 April, maka jumlah hari pada bulan Sya’ban tahun ini akan genap menjadi 30 hari.
Thomas juga menyoroti bahwa penentuan awal Ramadhan, sejak 2022, telah menggunakan kriteria baru, yaitu MABIMS sebagaimana yang juga digunakan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Kementrian Agama (Pemerintah)
Diketahui bila pemerintah Indonesia sendiri, melalui Kementrian Agama (Kemenag) akan melakukan siding isbat untuk menentukan 1 Ramadhan 1443 H di hari Jumat mendatang, tanggal 1 April 2022 petang.
Sidang isbat yang digunakan untuk penentuan ini juga akan disiarkan langsung melalui media penyiaran Indonesia, yaitu TV Pool dan juga RRI. Begitu pun media sosial Kemenag.
"Penyampaian hasil sidang isbat juga disiarkan secara langsung melalui media sosial Kementerian Agama,” ujar Ismail.
Muhammadiyah
Bila melihat versi Muhammdiyah, penetapan 1 Ramadhaan 1443 H akan dimulai di tanggal 2 April 2022.
Hal tersebut telah tertera pada Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga mengetahui serta menyutujui bila mulai puada dilakukan di tanggal 2 April tersebut.
"1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022 M," tulis maklumat tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2022? Ini Perkiraannya".
Baca Juga: Kapan Mulai Puasa? BMKG: Kecil Potensi Hilal pada 1 April 2022