Sonora.ID - Pernahkah kamu merasakan rasa takut “ditinggal” karena tidak mengikuti tren atau aktivitas tertentu? Sampai-sampai, perasaan cemas dan khawatir berkali-kali muncul akibat rasa ketakutan itu.
Jika pernah, bisa jadi kamu mengalami Fear of Missing Out (FOMO).
Kamu tak sendirian mengalami rasa ketakutan ini. Menurut Verywell Mind, FOMO bisa dialami oleh siapa saja, bahkan tidak mengenal batas umur dan gender.
Jika tidak diatasi dengan baik, FOMO dapat meningkatkan risiko perilaku tidak sehat, seperti adiksi toksik dalam menggunakan media sosial.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Melalui siniar (podcast) Anyaman Jiwa episode “Panggilan Untuk Kamu Yang Merasa FOMO”, Dra. Astrid Regina Sapiie, seorang psikolog klinis, akan membantu kita untuk mengenali gejala-gejala yang timbul dalam FOMO sehingga dampak buruk dan kebiasaan buruk ini tidak terus-menerus menghantui kita.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Atasi FOMO (Fear of Missing Out), Bikin Hidup Tenang
Apa sih FOMO itu?
Cambridge Dictionary mendefinisikan FOMO sebagai perasaan khawatir ketika melewati acara menarik yang dihadiri oleh orang lain, terutama disebabkan oleh hal-hal di media sosial.
Astrid juga mengungkapkan definisi yang senada. “FOMO bisa diartikan sesuai dengan kata-katanya, (yaitu) fear of missing out, takut kehilangan, atau takut ketinggalan sesuatu.” ujar psikolog klinis tersebut.