Banjarbaru, Sonora.ID – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), Roy Rizali Anwar meminta adanya skala prioritas di sector perkebunan dan peternakan yang akan dikembangkan di provinsi ini.
Pemintaan itu disampaikannya, usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Tingkat Provinsi Kalsel Tahun Anggaran 2023 Grand Dafam Q Hotel Banjarbaru, pada Senin (28/03) sore, mewakili gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
"Sesuai arahan Pak Gubernur, ada prioritas yang memang harus ditonjolkan. Jangan semua jadi prioritas, tapi ada yang paling prioritas," ujar Roy.
Dia mengungkapkan, untuk di perkebunan, tiga sektor yang menjadi prioritas ialah sawit, karet dan kopi. "Sedangkan untuk peternakan, yakni sapi, kambing, dan itik," ungkapnya.
Menurut Roy, tiga prioritas di perkebunan dan peternakan tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel.
Dia berharap, ke depan melalui enam sektor prioritas di perkebunan dan peternakan, Pemprov Kalsel bisa benar-benar fokus.
"Kemudian kolaborasi antara pemprov, kabupaten, kota, pusat dan sektor swasta saling mendukung. Sehingga hasilnya bisa kita rasakan secepat mungkin," harapnya.
Di sektor peternakan, dia menyebut, Pemprov Kalsel menargetkan swasembada daging sapi pada 2024.
"Kemudian permasalahan di sawit, terkait produktivitas, bibit yang tidak bersertifikat, pengelolaan lahan yang kurang sempurna dapat kita benahi secara bertahap," sebutnya.
Baca Juga: Musrembang RKPD, Ini Prioritas Pembangunan Kota Makassar 2023
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi menjelaskan, sektor yang sudah ditetapkan menjadi prioritas akan menjadi hal utama bagi Pemprov Kalsel.
Sawit contohnya, dia menuturkan, meski Kalsel menjadi daerah sawit namun produktivitasnya masih belum sesuai harapan. Sehingga perlu dijadikan prioritas, supaya bisa lebih maksimal.
"Khususnya untuk pekebun sawit rakyat. Ada program peremajaan sawit rakyat. Itu didukung oleh program pusat. Lalu peningkatan sarana prasarana, dan program peningkatan SDM kelapa sawit," tuturnya.
Untuk karet, Suparmi menyatakan, Pemprov Kalsel terus mengembangkannya melalui penguatan unit pengolahan pemasaran bongkar (UPPB) dan pengembangan korporasi petani berbasis kawasan karet. "Ini yang akan kita intervensi salah satunya dengan ternak kambing," katanya.
Kemudian kopi, dia menjelaskan, dalam Musrenbangtan pihaknya menghadirkan narasumber yang mempunyai petani kopi binaan yang sudah mengembangkan kopi di sejumlah daerah. "Beliau dihadirkan sebagai keseriusan Pemprov Kalsel dalam pengembangan kopi," jelasnya.
Beralih ke sektor peternakan, Suparmi mengatakan, untuk pengembangan daging sapi, dilakukan melalui integrasi Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip).
"Untuk ternak kambing, intervensinya ke UPPB. Kemudian itik, program inovasi kami ialah pengembangan itik di lahan rawa," tandasnya.