Solo, Sonora.ID - Peristiwa mengenaskan dan menyayat hati terjadi di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Rabu (30/3/2022).
Seorang pria beristri XX (38) warga Sumberlawang Kabupaten Sragen nekat mengakhiri hidup di pohon jati.
Camat Miri, Rudi Hartanto menjelaskan jika warga setempat sempat melihat korban mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian pada Selasa (29/3/2022) pukul 15.30 WIB.
"Pria tersebut sempat ditanya oleh salah satu warga karena keberadaan korban saat itu mencurigakan, saat ditanya korban menjawab sedang menjaring burung dengan cara menggunakan (jebakan) pulut," ungkapnya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 05.30 WIB, ada seorang warga setempat yang hendak pergi ke ladang untuk mengairi ladangnya melalui aliran Sungai Kedungkancil.
Dalam perjalanannya, warga tersebut kaget dikarenakan melihat ada orang yang gantung diri dengan seutas tapi di pohon jati. Warga tersebut kemudian memanggil warga lainnya untuk memastikan korban gantung diri tersebut yang diketahui sudah tidak bernyawa.
"Korban diturunkan dari pohon jati oleh pihak Polsek dan melakukan pemeriksaan oleh Tim Medis Puskesmas Miri dengan hasil tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan," terangnya.
Tak hanya itu, di sekitar tubuh korban ditemukan secarik kertas yang berisi tulisan alamat dan permohonan maaf kepada keluarga.
Surat tersebut terdapat tulisan, sebagai berikut:
Baca Juga: NGERI! Pria Asal Palembang Gantung Diri Sambil Live di Instagram
Maaf istri dan anakku
Maaf sedulur kabeh (maaf saudara semuanya)
Maaf kedua mertuaku
"Ditemukan surat berisi alamat dan permintaan maaf kepada keluarga, istri, dan anak-anak korban," ujar Rudi.
Diketahui korban selama ini bekerja di Jakarta sebagai satpam. Korban juga diketahui pulang ke Kabupaten Sragen sejak tiga hari yang lalu, namun belum sempat pulang sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia.
"Korban pulang dari Jakarta sejak tiga hari yang lalu, namun korban tidak langsung pulang ke rumahnya hingga ditemukan dalam kondisi gantung diri," jelasnya.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Miri, AKP Suyono mengatakan bahwa penyebab mengakhiri hidupnya karena adanya permasalahan keluarga.
"Keterangan dari pihak keluarga sebelumnya korban mempunyai masalah keluarga dengan istri sahnya yang saat ini berada di Jakarta," ungkapnya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," sambungnya.