Selama setahun terakhir, Taiwan jadi titik panas antara China dan AS. China menganggap Taiwan sebagai provinsinya namun pulau itu sebaliknya.
Meski belum mengakui kemerdekaan Taiwan, AS, merupakan pendukung utama Taiwan, sudah menyokong sejumlah hal untuk Taipei termasuk militer.
"Perang dapat dimulai dengan beberapa cara berbeda," kata Farley. "China dapat meluncurkan serangan yang dirancang untuk membuat pasukan AS dan Taiwan tidak menyadarinya."
"Dalam segala kemungkinan, eskalasi akan sulit untuk dikelola oleh kedua belah pihak dan perebutan akses ke Taiwan dapat dengan cepat berubah menjadi perang umum," tambahnya.
Iran
Iran juga bisa menjadi tempat terjadinya Perang Dunia 3. Negosiasi untuk mengembalikan Iran ke Kesepakatan Nuklir (JCPOA) dengan Barat, China dan Rusia hingga kini masih buntu.
"Jika negosiasi gagal membawa Iran ke dalam kesepakatan, ancaman aksi militer mengintai," ujar Farley.
"Meski pemerintahan Biden tampaknya tidak bersemangat tentang prospek perang, sekutu AS di Riyadh (Arab Saudi) dan Yerusalem (Israel) dapat mencoba untuk memicu konfrontasi ini."
"Serupa dengan itu, jika Iran percaya bahwa serangan tidak dapat dihindari, itu bisa mendahului konflik dan membuka peluang di masuknya Rusia dan China." tambahnya.
Baca Juga: 8 Negara Raksasa yang Diprediksi Menang dalam Perang Dunia III, Bagaimana Nasib Indonesia?
Korea Utara
Negeri Kim Jong Un, Korea Utara (Korut) juga bisa jadi titik Perang Dunia 3. Korea Utara memang sudah lama berseteru tetangganya Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, yang mendapat dukungan dari AS.
Pembicaraan damai soal nuklir juga tak membuahkan hasil. Bahkan di awal 2022 ini, negara itu melakukan pengujian senjata sebanyak enam kali dan makin membuat tetangganya khawatir.
Himalaya
Terakhir, ketegangan muncul di wilayah ini terkait India dan China. Kedua negara tegang akibat klaim perbatasan.
Konfrontasi mematikan sempat terjadi di 2020. Meski ketegangan menurun, masih banyak hal tak pasti soal masalah China dan India, yang kini merapat erat ke AS.
"Ini merupakan sumber keprihatinan bagi Beijing, terutama mengingat kesediaan baru AS untuk terlibat (India) dalam perjanjian teknologi jangka panjang seperti AUKUS," katanya.
AUKUS sendiri adalah pakta pertahanan AS, Australia dan Inggris di Asia Pasifik. Salah satu komitmennya adalah membuat kapal selam nuklir untuk Australia.
Baca Juga: 10 Negara yang Menolak Keras LGBT, Bisa Dihukum Mati! Ada Indonesia?