Berikutnya, AN mengukur tentang karakter peserta didik dan kualitas lingkungan belajar selain kompetensi literasi dan numerasi sehingga analisis hasil belajar secara holistik menjadi dasar dalam mengidentifikasi akar permasalahan pendidikan Indonesia.
“Melalui hasil AN, kami menemukan korelasi positif antara kompetensi literasi dan numerasi peserta didik dengan indeks karakter peserta didik. Ini adalah bukti bahwa AN mampu memberikan gambaran komprehensif tentang kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Mendikbudristek.
Dijelaskan Menteri Nadiem, bahwa korelasi positif antara kompetensi kognitif dan non-kognitif menekankan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka sebagai rancangan pembelajaran yang lebih holistik di setiap jenjang pendidikan.
Selain itu, korelasi ini juga menunjukkan dengan jelas bahwa kualitas pembelajaran dan iklim satuan pendidikan sangat perlu untuk mendapatkan perhatian yang lebih besar daripada aspek sarana prasarana dan administratif agar kompetensi dasar dan karakter peserta didik terus mengalami perbaikan.
Pelaksanaan AN sepenuhnya berbasis komputer memungkinkan penggunaan pertanyaan atau media yang lebih komprehensif dan interaktif. Oleh karenanya, hasil asesmen menjadi lebih akurat, valid, komprehensif, dan cepat diolah sebagai basis intervensi ke depan.
Baca Juga: Dukung Program Pemerintah Making Indonesia 4.0, KAI Lakukan Asesmen INDI 4.0