Sonora.ID – EP debut Faye Risakotta akhirnya telah dirilis. Penyanyi-penulis lagu-produser berusia 20 tahun ini memulai karirnya enam tahun lalu, dan setelah merilis beberapa single, Faye akhirnya menyelesaikan proyek terbarunya yang berjudul “Mind Of My Own” yang akan dirilis pada 1 April 2022.
‘Mind Of My Own’ adalah pintu masuk ke dalam pikiran Faye dan berbagai fase kehidupan yang telah dilaluinya.
Faye menemukan bahkan dalam kondisi paling rendah - sampai tempat tertinggi dalam hidupnya, selalu terdapat sebuah pelajaran.
Dipengaruhi oleh musisi-musisi ternama seperti Coldplay dan Amy Winehouse, ‘Mind Of My Own’ menggabungkan suara pop eksperimental, lo-fi, dan ambience.
Baca Juga: ‘Ecstasy’ Single Terbaru Faye Risakotta yang Akan Segera Rilis
Tentang Faye Risakotta
Faye Risakotta adalah seorang penyanyi dan penulis lagu dari Jakarta, Indonesia. Dia mulai menulis lagunya sendiri pada usia yang sangat belia dan memulai karir musiknya pada usia 13 tahun.
Dipengaruhi oleh musik pop eksperimental dan R&B, dia merilis single pertamanya pada tahun 2016 berjudul 'If You See Me Cry' bersama dengan sebuah EP Hari Natal.
Selanjutnya, ia merilis single berjudul 'Stay Home' pada Desember 2018 dan 'Simple' yang dirilis pada Februari 2019.
Single terbaru Faye 'Like It Was Yesterday' yang dirilis pada 2021 dan 'Ecstasy' pada 2022 menandai perjalanannya ke EP debutnya yang akan dirilis pada April 2022.
Tentang Mind Of My Own
Hampir seluruhnya ditulis dan diproduksi oleh Faye sendiri, 'Mind Of My Own' adalah perjalanan masuk ke dalam pikiran Faye dalam enam lagu dan bagaimana Faye melihat dunia dan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Kemampuan Faye untuk mengedepankan mood dan ambience dalam semua aspek penulisan lagu - serta produksi vokal yang apik - tidak pernah berhenti membuat kita berdecak kagum.
Ambil contohnya pada ‘Brightest Days'. Berperan sebagai intro untuk EP, Faye - sama seperti orang lain di seluruh dunia - mendambakan perasaan yang cerah untuk masa depan, namun juga masih memiliki ketakutan tentang bagaimana hal-hal dapat berubah menjadi buruk dalam sekejap semasa awal pandemi.
Kemudian lagu dengan nuansa penuh reverb dan psychedelic 'The Way To Go' ditulis ketika dia merasa ‘terputus’ dari dirinya sendiri dan menyadari bahwa dia selama ini meniru apa yang dilakukan orang lain dalam hidup dan membuatnya semakin mempertanyakan keabsahan dirinya, meskipun sebenarnya itu adalah bagian dari proses kehidupan.
Dengan mengungkapkan perasaan jatuh cinta seperti perasaan bahagia yang merekah dan meledak-ledak layaknya ekstasi, Faye menceritakan pengalamannya jatuh cinta dengan seseorang yang bisa memberikan perasaan yang sama melalui ‘Ecstasy’.
Baca Juga: Terus Maju Setelah 30 Tahun Berkarya, Dewa 19 Gandeng Ello dan Rilis 'Juliette'
'Don't Hide (Hilang)' yang menyejukkan dan bernuansa seperti Coldplay dalam Ghost Stories adalah lagu yang Faye tulis ketika dia berusia 16 tahun, di mana dia merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri, yang dimana dia akhirnya memutuskan untuk menjadi suara yang ia butuhkan untuk mendorong dan menyemangati dirinya sendiri.
Dipandu oleh nada piano yang manis, 'Like It Was Yesterday' ditulis saat ia memikirkan kenangan yang dia miliki tentang seorang teman baik yang tidak lagi berhubungan dengannya.
Itu mengingatkannya pada bagaimana waktu dapat berlalu begitu saja tanpa kita sadari. Akhirnya EP diakhiri dengan 'These Walls' dengan nada yang optimis, bersemangat, dan spiritual.
Faye menulis dan memproduseri lagu ini bersama band beranggotakan dua saudara laki-lakinya bernama JFK.
Mengambil referensi dari gospel dimana dikatakan bahwa 'dengan iman sebesar kacang polong, manusia dapat memindahkan gunung', lagu ini mendorong kita untuk tetap memiliki rasa percaya diri pada diri sendiri dan hal-hal yang kita lakukan, sehingga kita mampu memulai dan menjadi perubahan yang dibutuhkan dunia.