Sonora.ID - Menyiapkan menu sahur membutuhkan keahlian khusus agar makanan yang disantap tetap nikmat dan bisa mengganjal lapar saat puasa.
Kendati begitu, selama ini satu Indonesia khilaf! Lantaran 4 makanan ini dikira baik untuk sahur, tapi malah sebaliknay.
Efek dari makan 4 makanan ini adalah bikin frustasi seisi rumah. Apa 4 makanan yang dimaksud?
Baca Juga: Jangan Sampai Batal Puasa Karena Asam Lambung Kambuh, 5 Makanan Ini Harus Dihindari saat Sahur
1. Sahur dengan minum susu
Tidak sedikit orang Indonesia yang mengira kalau susu saat sahur bisa membuat perut kenyang lebih lama.
Faktanya, untuk beberapa orang yang minum susu saat sahur justru bisa menyebabkan masalah pencernaan.
Contohnya, untuk orang dengan kondisi yang sulit menerima laktosa akan menyebabkan gejala gastrointestinal.
Biasanya, orang dengan kondisi ini perutnya akan erasa penuh gas, kembung, dan diare.
Gejala ini terjadi sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi susu atau produk susu lainnya yang mengandung laktosa.
Bukannya kenyang lebih lama, susu malah bisa menyebabkan seorang merasa lemas sepanjang hari saat puasa.
Baca Juga: Resep Ayam Kemangi, Olahan Ayam untuk Sahur yang Menggugah Selera
2. Porsi makan sahur ditambahkan agar kenyang lebih lama
Mengutip dari laman Nakita.grid.id, tidak sedikit orang yang menganggap kalau menambah porsi makan saat sahur bisa mencegah rasa lemas dan kenyang lebih lama.
Padahal faktanya tidak demikian. Sebenarnya, rasa lapar dan lesu saat puasa tidak ada hubungannya dengan porsi makanan.
Hal yang mempengaruhi rasa kenyang seseorang adalah jenis makanannya.
Singkatnya, porsi besar saat sahur tidak berpengaruh pada rasa kenyang lebih lama.
Hal ini disebabkan, karena proses pencernaan yang dimiliki setiap orang punya mekanismenya sendiri.
Tidak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang memiliki kolesterol, gula, dan lemak trans tinggi.
Bila menu sahur tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis dapat meningkat.
3. Minum minuman isotonik agar tidak haus saat sahur
Tidak bisa ditolak lagi, puasa membuat tubuh lebih mudah merasa haus.
Di samping itu, kita sering melihat iklan bahkan ajakan untuk minum minuman isotonik saat sahur dan buka puasa agat tubuh tidak megalami dehidrasi.
Adapun sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Kinesiology and Sports Science yang menyatakan, minuman isotonik hanya memberikan efek plasebo tanpa memberikan energi.
Efek plasebo adalah efek yang membuat kita seakan-akan bisa yakin kalau isotonik bisa mengganti cairan tubuh yang hilang selama tidur atau puasa.
Selain itu, beberapa peneliti pun mengaitkan cairan isotonik ini dengan tekanan darah tinggidan detak jantung.
Minuman isitonik yang mengandung elektrolit, seperti garam natrium dan kalium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Maka itu, tidak semua orang dianjurkan mengonsumsi cairan isotonik, terlebih orang yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, dan obesitas.
4. Sahur dengan konsumsi makanan pedas
Sebagian besar masyarakat Indonesia seakan tidak mampu hidup tanpa sambal dan makanan pedas.
Meski begitu, tahukah Kamu kalau makanan pedas bisa menyebabkan tubuh menjadi lebih haus, sementara makanan manis akan membuat lebih cepat lapar?
Tidak hanya itu, konsumsi makanan pedas saat sahut bisa menyebabkan mual, muntah, dan perasaan kenyang di perut bagian atas setelah makan.
Bila ingin menambah rasa sedap pada masakan saat sahur, lebih baik kurangi makan makanan pedas dan menggantinya dengan makanan seperti buah atau sayur.
Baca Juga: Paling Susah Dibangunin Sahur, Urutan Golongan Darah Paling Suka Tidur, Nempel Dikit Molor!