Pasangan itu ditangkap, usai pertempuran untuk kubu ISIS terakhir di Baghouz.
Het Laastste mengungkapkan belum diketahui apakah Haddouchi akan diadili di Suriah, Belgia, atau Prancis.
Lantaran ia diduga terlibat dalam serangan di Brussels dan Prancis.
Bila kemungkinan diadili di Irak, tersangka mungkin akan mendapatkan hukuman mati.
Baca Juga: Jadi Kelompok yang Ditakuti, ISIS pun Imbau Anggotanya untuk Waspada Corona
Siapa sebenarnya sang algojo ISIS?
Sebelumnya, sang algojo ISIS ini adalah pria berusia 35 tahun yang tinggal di Birmingham Inggris.
Keadaan itu berlangsung selama 4 tahun sebelum pindah ke Suriah dan berperan sebagai algojo ISIS.
Selama kariernya sebagai algojo ISIS, dia telah memenggal lebih dari 1000 kepala di alun-alun pasar pusat kota di Raqqa.
Menurut BBC, Haddouchi dan istrinya bergabung dengan ISIS pada September 2014.
Setelah mereka meninggalkan Birmingham, pasangan itu meninggalkan kredit pajak di perumahannya di Birmingham.
Kemudian, rumah itu diberikan kepada Mohamed Abrini dari Belgia-Maroko.
Mohamed Abrini sendiri juga salah satu kelompok teror di mana dia terlibat dalam serangan Paris 2015 yang menewaskan 130 orang.
Algojo ISIS, Haddouchi telah dipenjara
Kendati begitu, kini algojo Haddouchi telah dipenjara selama tiga tahun karena membantu aksi terorisme.
Haddouchi kemungkinan akan menghadapi dakwaan di Belgia.
Hal itu terjadi usai para penyelidik mengkalim dia adalah bagian dari sel ISIS di Brussels yang merencanakan bom bunuh diri 2016 silam.
Baca Juga: Mantan Pentolan ISIS Sebut WNI Eks ISIS yang Ingin Pulang adalah Hoaks: Mereka Sejahtera di Suriah