Diketahui pada tahun 60-an, Haji Fadeli Luran menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD-GR) Kotapraja Makassar.
Dalam kurun waktu 1965-1967, ia menjabat Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI).
Kemudian, pada 1967 Haji Fadeli Luran yang punya kualitas kepribadian individu dan diserahi tugas oleh Andi Pangerang Pettarani sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf UMI Makassar.
Kemudian, pada 1980 Haji Fadeli Luran bersama Jusuf Kalla, AT Salama, dan H Ince Muhammad Ibrahim, membangun Rumah Sakit Faisal.
Baca Juga: Janda 3 Anak, Celine Evangelista Tak Menolak Dipangku Hotman Paris Saat Belanja
Rumah sakit itu dibiayai oleh Kerajaan Arab Saudi tersebut dan letaknya ada di di kawasan Gunungsari seluas lima hektar.
Dalam menopang keberadaannya, maka dibentuk pula Yayasan Rumah Sakit Faisal (Yasrif).
Selain sebagai pionir pembangunan serta Ketua Yasrif, eyang Celine Evangelista itu juga mendirikan Apotik Farida Rahmah pada 1980.
Untuk menghargai jasa Haji Fadeli Luran, maka pemerintah Sulawesi Selatan mengabadikannya dalam bentuk nama jalan di Pangkep.
Jalan Fadeli Luran terletak di Jalan Poros Minasate’ne. Haji Fadeli Luran wafat pada Ahad, 1 Maret 1992.
Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Menjelang ajalnya, Fadeli Luran cuma mampu mengunyah empat sendok bubur yang diberikan oleh Siti Rahmah.
Ia adalah istri yang setia menemaninya dalam suka dan duka. Ketika jenazah disemayamkan, istrinya Rahmah dihampiri petugas militer.
Petugas menyampaikan bahwa seluruh keperluan penguburan di Taman Makam Pahlawan (TMP) segera disiapkan.
Namun, Rahmah tegas mengatakan kalau eyang Celine Evangelista itu tidak meminta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan dalam wasiatnya.