Padahal faktanya, kolam renang yang memiliki bau kaporit sangat tajam berarti airnya semakin banyak tercampur dengan air kencing.
Lantas, aroma yang sering dihirup ketika di kolam renang sebenarnya adalah kloramin.
Kloramin merupakan senyawa hasil campuran antara kaporit (kalsium hipoklorit Ca (CIO)2) dengan urea.
Urea berasal dari air kencing, kotoran manusia, dan keringat orang-orang yang sedang berenang.
Baca Juga: 4 Tips Feng Shui Kolam Renang yang Perlu Dipertimbangkan, Simak Yuk
Dokter Clarin menegaskan lagi kalau kaporit adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh kuman atau patogen di dalam air.
Seharusnya, air kolam renang yang bersih justru tidak berbau sama sekali. Lantaran air dengan kaporit ini sebenarnya tidak menimbulkan bau.
Semakin bau kaporit sebuah kolam renang, maka semakin kotor kolam renang itu.
Hal ini disebabkan karena kaporit memiliki sifat antibakteri yang bisa membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Maka itu, orang biasanya menggunakan kaporit dalam konsentrasi yang sangat rendah untuk memurnikan air minum dan membersihkan kolam renang.
Meskipun jumlah kaporit di kolam renang biasanya minimal, menelan air kolam terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan kaporit.
Konsentrasi kaporit dalam air minum umum sangat rendah dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Mencampur produk yang mengandung kaporit dengan bahan kimia lain juga dapat mengakibatkan pelepasan gas kaporit yang berbahaya.
Dokter Clarin pun menegaskan, demi kenyamanan bersama sebaiknya kita membilas atau mandi terlebih dahulu sebelum masuk ke kolam renang.
Selain itu, sebaiknya hindari buang air kecil di kolam renang.
Baca Juga: Kangen Liburan? Pilih Satu Kolam Renang, akan Ungkap Sifat Pasangan Anda