Sonora.ID - Setelah berpuasa menahan lapar dan haus seharian, umat Muslim biasanya memilih makanan dan minuman manis untuk berbuka.
Salah satu sajian favorit orang Indonesia untuk berbuka adalah dengan es buah yang menggunakan sirup.
Tidak ada salahnya memang untuk memilih minuman dingin yang menyegarkan, namun ternyata hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Selain diolah menjadi minuman, sirup yang terbuat dari tepung jagung ini juga bisa ditambahkan dalam makanan sebagai penguat rasa atau menambahkan tekstur.
Studi menunjukkan bahwa sirup jagung fruktosa tinggi meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan obesitas lebih dari gula biasa.
Baca Juga: Resep Mango Sago, Dessert Khas Hongkong yang Segar Cocok untuk Buka Puasa
Melansir Healthline, berikut adalah dampak buruk dari terlalu sering mengonsumsi sirup jagung:
1. Meningkatkan risiko penyakit hati berlemak
Asupan fruktosa yang tinggi menyebabkan peningkatan lemak hati.
Satu studi pada pria dan wanita dengan kelebihan berat badan menunjukkan bahwa minum soda dengan pemanis sukrosa selama 6 bulan secara signifikan meningkatkan lemak hati, dibandingkan dengan minum susu, soda diet, atau air.
Penelitian lain juga menemukan bahwa fruktosa dapat meningkatkan lemak hati ke tingkat yang lebih besar daripada jumlah glukosa yang sama.
2. Meningkatkan risiko obesitas
Studi jangka panjang menunjukkan bahwa asupan gula yang berlebihan, termasuk HFCS, memainkan peran kunci dalam perkembangan obesitas.
Satu studi memiliki orang dewasa yang sehat minum minuman yang mengandung glukosa atau fruktosa.
3. Dapat meningkatkan risiko penyakit serius lainnya
Banyak penyakit serius telah dikaitkan dengan konsumsi fruktosa yang berlebihan.
Baca Juga: Super Kilat, Ini Menu Sahur yang Enak dan Simple Berikut Resep Telur Dadar Teriyaki
HFCS dan gula telah terbukti mendorong peradangan , yang dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Selain peradangan, kelebihan fruktosa dapat meningkatkan zat berbahaya yang disebut produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), yang dapat membahayakan sel Anda.
Terakhir, ini dapat memperburuk penyakit inflamasi seperti asam urat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan peradangan dan produksi asam urat.