Sonora.ID - Cokelat kinder merupakan salah satu jajanan yang cukup terkenal di Indonesia bahkan di belahan dunia.
Meski isinya sedikit, tapi cokelat kinder dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Atas hal itu, tidak jarang orangtua yang tidak mengizinkan anak-anak mereka untuk membeli cokelat kinder di supermarket.
Larangan untuk mengonsumsi cokelat kinder ternyata bukan hanya soal harga saja, tapi juga tentang kesehatan anak-anak.
Baca Juga: Diduga Mengandung Salmonella, 7 Negara Tarik Peredaran Telur Cokelat Kinder dari Pasaran
Cokelat kinder diduga mengandung bakteri Salmonella
Di sejumlah negara Eropa menemukan bukti bahwa cokelat kinder mengandung bakteri Salmonella.
Sebuah perusahaan bernam Ferraro, perusahaan Italia yang memproduksi jajanan itu, dikabarkan telah menarik Kinder dari tujuh negara Eropa pada Selasa (5/4/2022).
Keputusan ini dilakukan usai muncul pengaduan tentang adanya puluhan kasus Salmonella dalam waktu kurang dari dua minggu sebelum Paskah tiba.
Kasus itu ditemukan di Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia.
Dikutip dari TribunPekanbaru, tercatat kasus Salmonella di Inggris pada Selasa telah meningkat menjadi 63, sementara di Perancis melaporkan 21 kasus.
Berdasarkan laman WebMD, salmonella adalah jenis bakteri yang paling sering dilaporkan sebagai penyebab penyakit dari makanan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Jangan Dicuci! Ini Cara Tepat Bersihkan Telur Sebelum Disimpan
Bahaya penyakit Salmonella
Seseorang yang telah terinfeksi dari bakteri Salmonella memiliki gejala, seperti sakit perut, diare, demam, dan kram perut.
Kendait begitu, sebagian orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dengan sendirinya dalam waktu 4-7 hari.
Infeksi ini sangat umum terjadi. Ketika orang menyebut keracunan makanan, mereka biasanya berbicara tentang Salmonella.
Dalam kasus yang parah, penderita harus pergi ke rumah sakit. Meski begitu, jarang ada kasus Salmonella yang bisa mengancam jiwa.
Bakteri Salmonella berkembang di suhu yang rendah
Infeksi dari bakteri Salmonella lebih sering terjadi pada musim panas daripada musim dingin.
Ini karena Salmonella tumbuh dengan cepat pada suhu yang lebih tinggi, ketika makanan tidak didinginkan.
Apa penyebab dan pembawa Salmonella?
Sumber makanan umum infeksi Salmonella meliputi:
Daging mentah dan setengah matang, termasuk ayam, kalkun, bebek, sapi, dan babi.
Buah atau sayuran mentah Susu yang tidak dipasteurisasi dan produk susu lainnya, termasuk keju dan yogurt.
Kemudian, telur mentah atau setengah matang Makanan olahan, seperti nugget dan selai kacang
Seseorang juga dapat terinfeksi bakteri Salmonella secara langsung ketika tidak mencuci tangan dengan baik atau terkena bakteri dari hewan peliharaan.