Istri orang nomor satu di Bumi Daranante ini, mengatakan dengan menulis kita akan eksis dan bersama-sama dalam wadah satu guru saling memotivasi untuk berkarya dengan harapan akan bermunculan berbagai karya tulis yang luar biasa dari ide, pengalaman, solusi, informasi dan banyak konten yang bisa disajikan.
“Pemikiran, pengetahuan dan pengalaman rekan-rekan guru dalam memajukan sekolah sangat perlu untuk dibagi kepada yang lain. Dipastikan kondisi wilayah, daerah dan kepulauan akan memiliki kekayaan budaya sehingga akan berbeda ceritanya tentang pendidikan disana,” harap Bunda Literasi.
Dalam hal ini Bunda Literasi Kabupaten Sanggau, Ny. Arita Apolina mengatakan bahwa setiap individu adalah guru, guru bagi anak istri, guru bagi teman sejawat, guru bagi orang lain.
Baca Juga: Wakil Bupati Sanggau, Dampingi Gubernur Kalbar Resmikan Listrik Delapan Desa
Ny. Arita Apolina juga menyampaikan bahwa situasi pandemi Covid-19 mendorong adaptasi dan transformasi dalam berbagai sektor kehidupan.
Tidak terkecuali, pada sektor pendidikan yang menuntut para guru untuk meningkatkan kompetensi dan menyesuaikan diri.
“Paradigma dalam pendidikan telah berubah dari mengajar menjadi belajar. Ini berarti, lanjutnya, pendidikan bukan hanya menyampaikan pengetahuan, tapi bagaimana membantu siswa menemukan informasi sendiri. Paradigma ini sejalan dengan program merdeka belajar, dimana guru diharapkan menghasilkan lulusan yang berdaya saing, dan berpikir kritis,” tegasnya.