Sonora.ID - Tradisi unik ngabuburit menjadi cara bagi setiap orang untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan, terutama menjelang waktu berbuka puasa.
Kalau ngabuburit kamu biasanya hanya berburu jajanan untuk berbuka puasa, berdoa, atau refreshing dengan mengelilingi kota, ternyata ada tradisi lainnya yang begitu unik.
Dibeberapa wilayah ada tradisi dan kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat setempat untuk menunggu waktu berbuka puasa. Penasaran? Yuk, simak tradisi unik ngabuburit berikut:
Bleguran di Jakarta
Bleduran menjadi kegiatan ngabuburit yang populer di era tahun 70-an, tepatnya di Jakarta.
Anak-anak dan kaum remaja akan mencari bambu untuk membuatnya menjadi mainan tradisional untuk dimainkan pada perkebunan luas.
Meskipun unik dan sangat menyenangkan, tradisi ini nyatanya sudah mulai ditinggalkan di Indonesia, bahkan jarang dilakukan.
Asmara Subuh di Palembang
Mendengar kata asmara, mungkin kamu berpikiran kalau tradisi ini berkaitan dengan jodoh.
Baca Juga: 5 Gereja yang Kini Berubah Jadi Masjid, Ada yang Dibeli Umat Muslim
Padahal, asmara subuh merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Palembang dengan membakar sejumlah petasan di Jembatan Ampera.
Tidak ada sumber pasti yang menyebutkan asal-usul dari tradisi ini. Tidak hanya dilakukan di Jembatan Ampera, kamu juga bisa menjalankan tradisinya di Pelataran Benteng Kuto atau tempat-tempat lainnya.
Panjat Tebing di Madiun
Kalau bulan Ramadhan datang, anak-anak akan berkumpul di kawasan Stadion Wilis menjelang waktu berbuka.
Anak-anak tidak akan bermain pada sore hari, mereka berkumpul untuk melakukan panjat tebing dengan memanfaatkan fasilitas di stadion.
Tidak perlu membayangkan bidang panjat dengan kemiringan ekstrim dan jarak pijakannya yang jauh.
Sasarannya sendiri adalah tebing dengan pijakan yang tidak terlalu sulit dengan jarak satu pijakan ke pijakan lainnya tidak terlalu jauh.
Ketimbang bermain sepak bola atau melakukan kegiatan lain yang menguras tenaga, aktivitas ini cukup digemari karena tergolong ringan.
Kamu juga bisa melakukannya dengan menyenangkan sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Baca Juga: Tradisi Dugderan sebagai Cara Menyambut Ramadhan di Semarang
Perahu Layar Mini, Surabaya
Warga pesisir memiliki ide unik untuk ngabuburit, yakni dengan memanfaatkan lokasi sekitar tempat tinggal mereka.
Mereka akan melakukan adu perahu layar mini di Rawa Tambak yang berlokasi di pesisir utara Pantai Kenjeran Surabaya.
Miniatur perahu akan dibuat dari lidi, kayu, dan sehelai kain untuk membuat perahu yang cukup tebal.
Para peserta juga akan menghias perahu supaya tampak lebih menarik, bahkan ada yang menuliskan kata-kata lucu dan menggambar aneka bentuk wajah.
Cari Ikan di Lamongan
Kamu hobi memancing atau menangkap ikan? Coba ikuti tradisi yang satu ini. Masyarakat Lamongan memanfaatkan Kumbohan untuk mencari ikan selama ngabuburit. Biasanya, air akan surut dan ikan-ikan menjadi mabuk untuk ditangkap.
Jenis yang ditangkap pun bisa dibilang bermacam-macam, yakni udang sampai bandeng. Para warga, mulai dari laki-laki dan perempuan akan sangat antusias saat menangkap ikan.
Menonton Kereta Api di Madiun
Saat sore hari menjelang berbuka, sepeda motor akan berbaris dan memadati kawasan sekitar jalur kereta api Madiun.
Mereka yang datang biasanya adalah kaum bapak-bapak dan anak-anak yang ingin menghabiskan waktu menjelang berbuka.
Bagi warga Madiun, ngabuburit sembari menonton kereta api sudah menjadi hal yang lumrah.
Aktivitas ini memang cenderung berbahaya untuk diikuti, apalagi jarak antara kereta api dan warga yang menonton cukup dekat.
Itu dia beberapa tradisi unik ngabuburit di Indonesia yang bisa diikuti. Mana pilihan yang menjadi favorit kamu sampai sekarang?
Baca Juga: Haram Hukumnya, Ini 4 Negara yang Pernah Larang Warganya Puasa, Kenapa Ya?