Wajar Maia Estianty Mengalaminya, Ternyata Wanita 2 Kali Berisiko Jadi Penyandang Batu Empedu Daripada Pria! Waduh, Kok Bisa?

11 April 2022 10:00 WIB
Maia Estianty, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela
Maia Estianty, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela ( Grid.ID)

Dikutip dari Gridhealth, bila salah satu saluran empedu tetap tersumbat dalam jangka waktu yang signifikan, maka akan terjadi kerusakan parah atau infeksi di kantong empedu, hati, hingga pankreas. 

Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk di kantong empedu.

Padahal, kantung empedu bertugas untuk menampung cairan pencernaan yang disebut empedu dan dilepaskan ke usus kecil.

Baca Juga: Minum Jus Apel Bisa Sembuhkan Batu Empedu? Ini Penjelasan Dokter

Wanita 2 kali berisiko jadi penyandang batu empedu daripada pria

Berdasarkan studi, wanita dua kali lebih mungkin menjadi penyandang batu empedu daripada pria.

Penyebabnya diduga adalah kelebihan estrogen dari kehamilan, terapi penggantian hormon, dan pil KB.

Menurut Dr Ali Jasim, Spesialis Gastroenterologi, Rumah Sakit Zulekha, Sharjah di Uni Emirat Arab (UEA) dikutip dari Al Arabiya (07/04/2022);

Ini semua tampaknya meningkatkan kadar kolesterol dalam empedu dan mengurangi pergerakan kantong empedu, yang dapat menyebabkan batu empedu.

Selain itu, kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko mengembangkan bahaya batu empedu.

Faktor risiko lain termasuk penurunan berat badan yang cepat, obat penurun kolesterol, dan diabetes juga menjadi penyebab wanita lebih berisiko menjadi penyandang batu empedu.

Serangan kandung empedu sering terjadi usai makan berlemak dan biasa terjadi pada malam hari.

Serangan tipikal dapat menyebabkan:

  • Nyeri menetap di perut kanan atas yang meningkat dengan cepat dan berlangsung dari 30 menit hingga beberapa jam
  • Sakit di punggung di antara tulang belikat
  • Sakit di bawah bahu kanan
  • Sering demam ringan atau kedinginan
  • Warna kulit kekuningan atau bagian putih mata
  • Tinja berwarna tanah liat

Kendati begitu, bagi orang dengan batu empedu tanpa gejala maka disebut dengan 'batu diam'.

Jika demikian, maka mereka tidak mengganggu fungsi kandung empedu, hati, atau pankreas, dan tidak memerlukan perawatan.

Seringkali, batu empedu ditemukan selama tes untuk kondisi kesehatan lainnya.

Apabila sering mengalami serangan kandung empedu atau gejala-gejala di atas, dokter kemungkinan akan merekomendasikan  untuk mengangkat kantong empedu melalui operasi yang disebut kolesistektomi.

Hampir semua kolesistektomi dilakukan dengan laparoskopi. 

Baca Juga: Benarkah Penyakit Batu Empedu Dapat Diturunkan? Ini Jawaban Dokter

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm