Sonora.ID - Di bulan Ramadhan, banyak umat muslim yang melaksanakan puasa sembari beramal, berdoa, dan berkumpul bersama keluarga.
Akan tetapi ada beberapa tradisi budaya yang ikut bercampur dengan aktifitas ketika Ramadan yang membuat keunikan tersendiri di berbagai daerah berbeda. Misal seperti yang ada di Kuwait maupun Indonesia.
Penduduk Muslimnya mempunyai keunikan tersendiri dalam menyambut dan menghidupkan bulan suci Ramadhan.
Dikutip Tribunnewswiki, Senin (11/4/2022) inilah 5 tradisi paling unik di dunia seperti yang diterbitkan oleh The National.
1. Gerga'aan – Kuwait
Baca Juga: Erlina Bersama Tim Safari Ramadhan Pemkab Mempawah Sahur Bersama Masyarakat Dusun Ambo Pinang
'Di Kuwait rata ada tradisi namanya gerga'aan, yaitu perayaan tiga hari yang melihat anak-anak mengetuk pintu rumah tetangga dan bernyanyi sebagai ganti permen dan cokelat. Ada dua lagu tradisional yang dinyanyikan anak-anak selama gerga'aan.
Tradisi itu dirayakan dua minggu menjelang bulan Ramadhan. Kata gerga'aan itu sendiri adalah berkat pada bulan atau dari kata Badui yang berarti campuran.
2. Kunafa - Palestina
Kunafa adalah makanan jalanan Palestina berupa adonan keju panas lembut dan semolina, disiram sirup dan ditambah dengan pistachio yang dihancurkan. Pewarna makanan dibubuhkan untuk mengubah makanan penutup itu menjadi terang.
Kombinasi sedikit asin keju dan manisnya sirup, bersama dengan tekstur lengket yang kontras, menjadikannya makanan penutup paling enak bagi yang menikmati.
3. Lentera Tradisional - Mesir
Lentera atau yang dikenal sebagai ‘Fanoos’, telah menjadi simbol Ramadhan di Timur Tengah.
Fanoos ini biasanya terbuat dari logam dan kaca berwarna. Lentera dekoratif ini digantung di mana-mana dari rumah dan mal ke jalan-jalan dan tenda Ramadhan selama bulan suci.
Tetapi di Kairo, Mesir, lentera ini dianggap sebagai tempat kelahiran para fanoos, ini menjadikan tempat khusus di hati orang-orang Mesir.
4. Nyekar - Jawa, Indonesia
Baca Juga: Pastikan Stok BBM Aman, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Beberapa SPBU di Sumut
Bagi orang Jawa, Ramadhan adalah waktu untuk introspeksi dan pembaruan iman dan menandai akhir dari satu siklus kehidupan dan awal yang lain.
Sebelum melakukan puasa, seseorang harus terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada leluhur mereka dengan mengunjungi kuburan kerabat yang meninggal untuk menaburi bunga dan berdoa.
Ritual yang dikenal sebagai nyekar, biasanya berlangsung seminggu sebelum Ramadhan dimulai.
Di beberapa bagian Jawa, umat Islam bahkan mengunjungi makam raja-raja kuno dan tokoh masyarakat yang dihormati selama nyekar.
Di daerah pedesaan, orang Jawa juga membuat persembahan makanan kepada sang pencipta dan leluhur mereka ketika mengunjungi makam kerabat dalam ritual yang disebut nyandran.
5. Padusan - Jawa, Indonesia
Tradisi Jawa turun temurun lainnya sebelum Ramadhan adalah padusan, yaitu ritual mandi yang dimaksudkan untuk menyucikan tubuh dan jiwa sebelum memulai puasa.
Satu minggu sebelum dimulainya bulan suci Ramadhan, masyarakat mengenakan sarung berjalan dalam prosesi ke sungai, mata air alami atau laut, sambil membawa keranjang makanan di kepala mereka.
Setelah menyelesaikan ritual seperti mandi, mereka berkumpul untuk doa bersama sebelum duduk di tanah untuk memakan makanan mereka yang dibungkus daun pisang.
Banyak orang Jawa suka melakukan ritual di mata air alami karena air tersebut datang langsung dari ibu pertiwi.