"Bantulah setiap anak merasa dihargai dalam keunikannya," ujar Janine Domingues, seorang psikolog klinis di Child Mind Institute.
Ia juga menyarankan supaya orangtua perlu menghabiskan waktu berkualitas dengan setiap anak di waktu yang berbeda secara terpisah.
Dia menyarankan agar orangtua dapat menetapkan jadwal untuk berbicara empat mata dengan masing-masing anak.
Sebab, hal itu dapat memupuk hubungan yang lebih sehat di antara anak-anak dan orangtuanya.
"Ketika seorang anak memiliki komunikasi yang baik dengan orangtua, maka dia akan merasa terhubung dan besar kemungkinan melihat saudara kandungnya sebagai teman bermain, bukan pesaing," kata Kennedy.
Baca Juga: Jangan Teriak-Teriak, 7 Cara Supaya Balita Mau Mendengarkan Orangtua
Jangan paksa anak berbagi
Berbagi memang baik, tapi penting juga untuk membuat Si Kakak atau Si Adik sadar akan konsep kepemilikan dan bertanggung jawab atas benda yang mereka miliki.
Oleh sebab itu, jangan paksa salah satunya untuk berbagi semua benda. Biarkan ada beberapa barang yang hanya boleh ia gunakan sendiri.
Hindari memarahi anak di depan anak lain
Memarahi anak di depan orang lain sama sekali bukan hal yang baik. Jika Anda memarahi salah satu anak di depan anak lain, maka ia akan merasa minder dan menutup diri.
Belum lagi jika adiknya yang dibela, ia akan merasa kesal dengan sang adik.
Alhasil, ia tidak ingin bermain bersama karena kesal dan lebih parahnya, bisa timbul bibit dendam di hati sang kakak.
Jika memang salah satunya ada yang salah, bawa ia ke tempat yang sepi yang hanya ada Bunda dan si Kecil.
Ada baiknya untuk mengajak bicaranya saat mereka sudah tidak emosi sehingga perkataan Mama bisa lebih terserap ke pikiran anak.
Biasakan kompromi ketika anak bertengkar
Pisahkan kedua anak yang sedang bertengkar agar mereka tenang. Setelah itu, ajari mereka untuk berkompromi dan bernegosiasi.
Beri kesempatan pada tiap anak untuk saling menjelaskan alasan dan sudut pandang masing-masing, agar mereka merasa diperlakukan secara adil.
Baca Juga: Anak Nindy Nindy Ayunda Jadi Korban Kekerasan ART! Ini Gelagat Pengasuh Berisiko Melakukan Kekerasan
Terapkan peraturan yang sama
Tetapkan peraturan yang berlaku sama untuk Si Kakak dan Si Adik, baik itu jadwal menonton TV, tidak boleh memukul, dan tidak boleh merusak benda satu sama lain.
Ajak mereka menentukan peraturan dan hukuman yang harus mereka jalani jika melanggarnya.
Jangan lupa untuk memuji mereka ketika mereka menaati peraturan dengan baik.
Buat kegiatan yang melibatkan seluruh keluarga
Setiap anak memiliki karakter yang unik dan berbeda, menyatukan kedua karakter yang berbeda tidaklah mudah.
Nah, salah satu cara menarik untuk mendekatkan kakak adik adalah lewat permainan atau kegiatan bersama yang juga melibatkan Ayah dan Bunda.
Misalnya bermain di taman, memasak bersama, membereskan rumah bersama dan lain sebagainya.
Kegiatan-kegiatan ini perlahan akan menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan satu sama lain antara kakak dan adik.
Tumbuhkan perasaan untuk saling sayang
Anak yang egois biasanya belum mengerti konsep tenggang rasa. Saat orang lain ingin memainkan mainannya, yang ada di pikirannya adalah menjaga mainan tersebut agar tetap di genggaman.
Ketika adik dan kakak diajarkan konsep saling menyayangi, berbagi, dan tenggang rasa, mereka bisa lebih mudah menghindari konflik.
Awalnya, Bunda masih harus mengakomodir semuanya, karena anak-anak harus belajar dengan praktek mengenai konsep tersebut.
Jika konsep itu sudah terbangun, baik sang kakak maupun sang adik bisa lebih mudah menghindari konflik dan bisa berbagi dengan lebih baik.
Kunci utama dari anak yang akur adalah rasa kasih sayang dan adil dari orangtuanya. Jadi, pastikan untuk memenuhi kedua hal tersebut ya.
Baca Juga: Bukan Dipaksa! 5 Cara Jitu Melatih Anak Puasa Ramadhan Pertama Kali