Menurutnya, prediksi itu sendiri dikuatkan dengan kondisi cuaca di Banjarmasin yang saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda pancaroba.
Seperti hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang singkat dan mulai terlihat ancaman angin puting beliung.
Bahkan, berdasarkan kajian BMKG, musim kemarau yang diperkirakan mulai pada Mei itu, akan memasuki puncaknya di bulan Agustus sampai dengan Oktober.
"Jadi sekarang kita fokus penanganan ancaman bencana kebakaran di musim kemarau. Karena, teriknya cuaca tidak hanya meningkatkan ancaman kebakaran di hutan lahan dan lahan saja, tapi juga ada pemukiman," ungkapnya.
Kemudian, meski dalam dua tahun terakhir ini Banjarmasin tidak ada terjadi kebakaran lahan. Namun menurut Raji, pihaknya tetap mewaspadai bencana karhutla di tiga kelurahan.
Baca Juga: Begini Kata Pakar Ekonomi Mengenai Konsep Metaverse di Makassar
Pasalnya, ketiga lahan tersebut masih banyak terdapat kawasan rawa yang masih berupa lahan tidur alias kosong dengan dipenuhi semak belukar.
"Kelurahan Sungai Andai, Sungai Lulut dan Tanjung Pagar. Tiga kelurahan ini masuk dalam kategori rawan Karhutla setiap ketika memasuki kemarau," tukasnya.