Sonora.ID - Apakah kamu tahu ungkapan 'manusia kalong'?
Ya, ungkapan ini berikan kepada mereka yang memiliki jam tidur terbalik dari orang-orang biasanya.
Mereka terbiasa untuk tidur di siang hari dan melakukan banyak aktivitas di malam hari, layaknya seekor kelelawar.
Jam tidur mereka benar-benar berantakan, yang seharusnya malam dijadikan untuk beristirahat dari penatnya kesibukan, mereka justru kesulitan tidur saat malam hari dan memilih tidur di siang hari.
Kebiasaan ini rupanya cukup membahayakan untuk tubuh loh.
Mengutip Sleep Foundation, tidur lelap di malam hari bisa membantu tubuh untuk tetap sehat dan mencegah masuknya berbagi penyakit.
Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur sebanyak 7-9 jam setiap malamnya.
Namun, tak semua orang bisa tidur lelap setiap malam.
Baca Juga: Kurang Tidur Malam Bisa Diganti Saat Siang Hari, Benarkah? Dokter: Tidak Semudah Itu!
Tidur di siang hari dalam waktu yang lama dan terjaga di malam hari hanya akan mengacaukan irama sirkadian.
Melansir Cleveland Clinic, irama sirkadian merupakan waktu internal tubuh selama 24 jam, yang mengontrol kapan waktu terjaga dan tidur.
Adapun gangguan dari irama sirkadian itu ditandai dengan gejala berikut:
- Gangguan tidur berulang karena perubahan ritme sirkadian internal individu dan pekerjaan atau jadwal sosial.
- Gejala insomnia atau mengantuk berlebihan pada siang hari.
- Distres yang siginifikan secara klinis atau gangguan pada kinerja fisik, mental hingga sosial.
Jam tidur yang terbalik akan menimbulkan sebuah masalah yang cukup serius.
Misalnya perilaku yang jadi lebih impulsif, dan kondisi serius seperti obesitas hingga kanker.
Pada tahun 2007 silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jika gangguan sirkadian mungkin merupakan korsinogenik, yang berarti penyebab kanker.
Risiko ini meningkat karena pada dasarnya tubuh tak pernah benar-benar beradaptasi untuk bekerja di luar sirklus normalnya.
“Tidak ada obat di dunia ini yang memungkinkan seseorang untuk mempercepat atau memperlambat jam sikradian Anda,” kata Claude Gronfier, ahli saraf di Lembaga penelitian Inserm Prancis dikutip dari Medical Xpress.
Baca Juga: 6 Hal yang Mengurangi Pahala Ibadah Puasa Ramadan, Salah Satunya Mendengarkan Musik
Saat tubuh terjaga semalaman, maka hormon stres seperti kortisol akan dilepaskan.
Akibatnya tubuh jadi lebih mudah lemah, dan rentan terhadap berbagai penyakit.
Terjaga di malam hari pun membuat seseorang menjadi terus lapar dan memutuskan untuk terus mengisi perutnya.
Ini tentunya merupakan kebiasaan buruk, karena pada waktu tidur metabolisme tubuh lebih rendah dan kalori yang terserap akan mudah diubah menjadi sebuah lemak, bukan energi.
“Anda justru meningkatkan detak jantung Anda, meningkatkan tekanan darah dan tingkat insulin Anda pada saat yang tidak biasa Anda lakukan,” kata Hugh Piggins, profesor ilmu saraf di Universitas Manchester.
Selain itu, kebiasaan bergadang di malam hari pun bisa menyebabkan kondisi kesehatan lain seperti depresi, gangguan bipolar, menurunnya fungsi kognitif, pembentukan memori, dan penyakit neurologis lainnya.
Ada beberapa tips aga irama sirkadian jadi normal kembali, perbaiki waktu tidur dengan mulai melakukan beberapa cara ini:
1. Perlahan atur tidur menjadi normal kembali secara konsisten.
2. Jangan tidur siang meski kamu kelelahan.
3. Usahakan untuk bangun dan tidur pada waktu yang sama.
4. Matikan lampu dan hindari menggunakan ponsel atau nonton karena sinar elektronik akan mengganggu kinerja otak.
Ingat, kalau tidak terlalu penting untuk begadang maka sebaiknya hindari ya!
Jangan sampai jam tidur kamu terbalik dan justru menilmbulkan banyak masalah baru untuk tubuh kamu.
Baca Juga: Sering Dilakukan Warga +62, Tidur Setelah Sahur Bisa Meregang Nyawa, Hentikan Mulai Sekarang
Artikel ini juga telah tayang di Cewekbanget.ID dengan judul Siang Tidur, Malam Enggak Bisa Tidur? Awas! Jam Tidur Terbalik Sebabkan Kondisi Serius Ini!