Sonora.ID - Nama Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu nama politikus yang banyak menjadi topik pembicaraan belakangan ini, pasalnya dirinya disebut sebagai pihak yang mengembuskan potensi presiden 3 periode.
Hal tersebut kemudian membuat mahasiswa mengadakan demo beberapa saat yang lalu.
Tak tinggal diam dengan kondisi yang ada, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga adalah Koordinator PPKM Jawa-Bali tersebut pun mendatangi Universitas Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya berdebat dengan sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa UI.
Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo menanyatakan wacana masa jabatan presiden yang disebutnya digulirkan oleh Luhut, pihaknya pun langsung menanggapi pertanyaan tersebut dengan tegas dan meminta mahasiswa untuk tidak emosi.
“Dengerin, jangan marah-marah. Saya tidak pernah mengatakan wacana itu. Pernah saya katakan, di bawah itu minta pemilu ditunda, apa salah? Kamu ngomong gini salah? Enggak kan,” ungkapnya tegas menanggapi isu tersebut.
Luhut juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta pihak parpol untuk menyuarakan wacana tersebut.
Satu hal yang dilakukan olehnya adalah menyuarakan suara dari ‘bawah’.
Debat menjadi cukup panas ketika mahasiswa mulai menyebut kata ‘otoriter’, sebelumnya beberapa pihak juga menyatakan bahwa Luhut mendapatkan beberapa jabatan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi ini.
Baca Juga: Sebut Luhut Rakus dan Serakah, Politikus PDIP: Harusnya Dia Mundur!
Beberapa jabatan penting dipercayakan untuk dijalankan oleh sosok yang satu ini.
Menanggapi sebutan otoriter tersebut, Luhut pun menegaskan bahwa jika dirinya otoriter maka ia tidak akan datang kepada mahasiswa untuk melakukan dialog tersebut.
“Bukan otoriter. Kalau saya otoriter, saya tidak akan datang ke kamu. Kamu nanti jadi besar, jadi saya nasehati kamu,” sambung Luhut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa pihak BEM UI melakukan aksi untuk melakukan wacana penudaan Pemilu dan masa jabatan tiga periode.
Dalam kesempatan yang sama, mereka juga mengibarkan bendera kuning sebagai lambang atas matinya demokrasi UI dan Indonesia.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua BEM UI.
“Kami sebagai mahasiswa UI hari ini melaksanakan aksi simbolik dengan membawa bendera kuning, poster, serta banner yang bertuliskan turut berduka cita atas wafatnya demokrasi UI dan Indonesia,” tegas Bayu.
Baca Juga: Aksi Demo 11 April Mahasiswa UNS , Begini Penjelasan Presiden BEM UNS Sebelum Berangkat Ke Jakarta