Sonora.ID - Apatis adalah suatu kondisi ketika seseorang sudah tidak mempedulikan keadaan sekitarnya.
Orang-orang apatis cenderung diam saja dan tidak ambil pusing ketika suatu kejadian sedang menggemparkan lingkungan.
Bukan hanya itu saja, orang yang apatis juga biasanya tidak memiliki usaha sama sekali untuk menggapai keinginannya.
Ini tentu akan sangat berbahaya karena apatisme akan membuat seseorang hilang arah dan merasa enggan untuk menjalani hidup.
Lalu, sebenarnya mengapa seseorang jadi pribadi apatis di lingkungan masyarakat sekitarnya?
Baca Juga: Cepat Sadarkan Diri! Ini 6 Tanda Kalau Tubuhmu Dikuasai Energi Negatif
Melalui program Smart NLP, seorang Licensed Master Trainer bernama Hingdranata Nikolay membagikan alasan mengapa seseorang jadi pribadi apatis.
Berdasarkan penjelasannya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah berharap segala sesuatu akan terjadi.
Harapan ini merupakan satu bentuk dari optismisme yang selalu dimiliki seseorang.
Pada dasarnya, memiliki optimisme bukan suatu masalah dan sebenarnya, hal tersebut sangat baik untuk kehidupan manusia.
Tetapi sayang, saat ini banyak sekali yang malah menjadi overoptimistic dan merasa seluruh hal bakal terjadi begitu saja.
Apa pengaruh dari overoptimistic tersebut?
Seseorang yang sudah memiliki mindset overoptimistic akan fokus pada pikirannya saja karena sudah minim aksi.
Baca Juga: Negara yang Penduduknya Paling Malas Baca, Indonesia Memprihatinkan
Hal tersebut disebabkan oleh dirinya yang sudah sangat yakin bahwa semua keinginan bisa terkabul di suatu hari.
Padahal, keinginan dan harapan dapat terkabul ketika seseorang menjadi produktif dan mampu mengerahkan seluruh tenaganya.
Alhasil, tidak ada aksi apapun yang dilakukan dan seseorang pun berubah menjadi pribadi apatis di kemudian hari.
Jika sudah masuk kedalam kondisi seperti ini, maka akan sangat sulit untuk memiliki target hidup.
Tidak heran, banyak sekali orang apatis yang sudah tidak memiliki arah tujuan karena merasa bahwa sudah tidak alasan bagi mereka untuk tetap berjuang.
Oleh sebab itu, menghindari overoptimistic menjadi jalan keluar terbaik agar tidak menjadi pribadi apatis.
Tidak ada yang salah menjadi pribadi optimis, tetapi selalu tempatkan dengan porsi yang pas dan tepat.