Sonora.ID - Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono telah berpulang ke Yang Maha Esa pada tahun 2019.
Ani Yudhoyono wafat setelah divonis menderita leukimia atau kanker darah.
Dikutip dari Cancer Center, kanker darah adalah kanker jaringan pembentuk darah termasuk sumsum tulang.
Kanker darah memiliki banyak jenis, seperti leukemia limfoblastik akut, leukemia myeloid akut, dan leukemia limfositik kronis.
Baca Juga: Lirik 'Seruling di Lembah Sunyi' Lagu Persembahan SBY untuk Ibu Ani
Tidak sedikit pasien dengan kanker darah yang tumbuh tanpa gejala.
Jenis kanker darah yang berkembang pesat dapat menyebabkan gejala yang meliputi kelelahan, penurunan berat badan, infeksi yang sering terjadi, dan mudah berdarah atau memar.
Dalam hal ini perawatannya sangat bervariasi. Untuk kanker darah yang tumbuh lambat, pengobatannya mungkin termasuk pemantauan.
Agar kanker darah tidak tumbuh agresif, pengobatan yang dilakukan adalah termasuk kemoterapi.
Kemoterapi ini kadang-kadang diikuti dengan radiasi dan transplantasi sel induk.
Baca Juga: Kena Kasus Suap dan Pencucian Uang Korupsi, Kini Angelina Sondakh Ingin Bertemu SBY
Cuci baju dengan dry cleaning bisa picu kanker darah
Dilansir dari Nakita.id, rupanya kanker darah bisa dipicu dari perabotan rumah tangga.
Perabotan rumah tangga, seperti sofa, karpet, tirai, penutup jendela, pembersih, pembasmi serangga, kulkas, dan gelas.
Seperti yang diketahui, barang-barang rumah tangga tersebut bisa memicu penyakit kanker.
Selain perabotan rumah tangga, pakaian dan sepatu yang dipakai juga bisa memicu kanker darah.
Bukan karena bahan atau mereknya, Kamu juga perlu memerhatikan cara mencuci baju dan sepatu yang benar.
Ditambah lagi, Kamu yang mencuci pakaian dengan teknik dry cleaning atau mencuci kering.
Menurut Kompas.com, teknik mencuci pakaian dengan cara dry cleaning memiliki kandungan perchlorethylene di dalamnya.
Tidak hanya perchlorethylene, di dalamnya juga terdapat tetrachloroethylene yang digunakan untuk mengeringkan pakaian.
Selain pakaian, kandungan perchlorethylene pun bisa ditemukan di semir sepatu atau pembersih kayu.
Berdasarkan penelitian di America Cancer Society ditemukan fakta bahwa paparan perchlorethylene bisa memicu risiko seseorang terkena kanker.
Bukan kanker kulit, melainkan berisiko terserang kanker sel darah putih (Leukemia) dan kanker paru-paru.
Bila paparan zat kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui udara yang terhirup oleh pernapasan kita, maka kanker darah akan meningkat.
Namun, perlu diketahui risiko tinggi kanker akibat zat kimia perchlorethylene bisa terjadi jika Kamu sering terpapar dan dalam jumlah banyak.
Contohnya saja para pekerja laundry atau mereka yang mungkin sering mencuci sendiri dengan dry cleaning.
Lantas, sangat disarankan untuk menggunakan masker ketika mencuci dan menjemur pakaian serta menyemir sepatu.
Tips tersebut juga berlaku saat Kamu menyetrika pakaian menggunakan pelembut pakaian agar tidak terpapar langsung.