Sonora.ID – Indonesia memiliki jutaan pengusaha UMKM dari berbagai daerah. Dengan berbagai sektor UMKM, para pengusaha mikro ini nyatanya memiliki berbagai trik untuk bisa tembus pasar internasional.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), setidaknya ada 5,5 juta UMKM di tahun 2022 dan diperkirakan akan bertambah.
Dari sekian juta UMKM, sektor yang masih banyak terlihat seperti kuliner, agribisnis, otomotif, fashion, kerajian hingga home decor.
Tak menutup kemungkinan bila jutaan UMKM tersebut berhasil tembus pasa Internasional untuk menjual produknya.
Seperti halnya kisah pengusaha yang satu ini, Andyk Widodo (33), seorang pemilik UMKM yang bergerak di bidang home decor ini mampu tembus pasar Internasional.
Memiliki bakat sedari kecil dalam bidang kerajinan, membuat Andyk menyalurkan bakat tersebut pada usaha yang kini menjadi sumber pendapatannya.
Bersama istrinya, Laily Prima Monica (32), Andyk berhasil mengembangkan bisnis kerajinan berbasis kayu di Kota Blitar dan melayani konsumen di seluruh Indonesia dan negara-negara Asean.
Dengan brand Prima Shabby Craft, produk yang dibuat Andyk berupa hiasan dan keperluan untuk dekorasi rumah yang berbasis pada kerajinan kayu.
Seperti hiasan didik, papan penanda alamat, kotak tissue dengan berbagai bentuk yang lucu hingga aksesoris meja.
Baca Juga: Kominfo: Pentingnya Sertifikasi Halal Demi Tingkatkan Daya Saing UMKM
Andyk mengatakan bila bisnis yang sudah ia jalankan tersebut ia bangun mulai tahun 2016.
Bukan kondisi yang mudah, ia mengaku saat itu sedang berada di kondisi keuangan yang tidak baik dan telah mengalami kegagalan dalam menjalan bisnis.
Namun, saat keterperukan tersebut sang istri mencoba untuk membuat kerajinan tangan berupa vas yang kemudian di posting di Instagram.
Dari melihat respon para pengguna Instagram yang baik dan terus menanyakan harga, akhirnya seiring berjalan waktu jumlah pemesanan semakin naik.
Saat itu, ia juga mengaku semua pekerjaan dilakukan hanya dengan istri. Andyk yang fokus dalam produksi, sedangkan istri yang menjadi admin.
Andyk bercerita, kesuksesan bisnis yang dibangun bersama istrinya, Prima, tidak lepas dari perjuangan awal saat mendirikan usaha.
"Kami kala itu benar-benar terbatas. Ketika pesanan mulai masuk, kami hanya ada uang Rp 300.000. Uang itu sebagian besar saya pergunakan untuk membeli peralatan produksi," papar dia.
Lambat laun, usaha yang dijalankan berkembang dan dari tahun ke tahun sejak 2017, omzet bisnisnya naik secara signifikan di atas 100 persen.
Bahkan saat pandemi tahun 2021, omzet yang diraup Prima Shabby Craft tak kurang dari 100 persen.
"Saat itu, beberapa pembeli menyarankan agar kami membuka toko online di Shopee agar transaksi bisa dilakukan secara mudah dan agar lebih terpercaya. Akhirnya pada 2017 kami mulai buka toko di Shopee," jelas Andyk.
Seperti membuat postingan di IG, jualan di e-commerce juga memerlukan sejumlah upaya, seperti halnya membuat foto-foto produk untuk kemudian diunggah, deskripsi produk, hingga penggunaan kata-lata kunci.
Bahkan, tak disangka toko online yang ditekuni Andyk tersebut membuat lonjakan pesanan secara drastis, apalagi dengan ditambahnya inovasi.
Dari situ, akhirnya Andyk dan Prima mulai merekrut karyawan agar pesanan bisa dilayani dengan baik.
Awalnya 3 orang, kemudian bertambah hingga akhirnya mencapai 30 orang saat ini.
Baca Juga: Wujudkan UMKM Semakin Maju, Begini Cara Membangun Support System Brand Lokal Indonesia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bermodal Rp 300.000, Produk Home Decor Pengusaha Blitar Ini Tembus Asean".