Sedangkan produk diesel, akan terjadi penurunan karena pembatasan truk besar pada H-4 sampai dengan H-1 (saat arus mudik) dan saat H+5 sampai dengan H+7 saat arus balik, sehingga mengakibatkan adanya penurunan demand gasoil.
“Untuk produk LPG baik PSO dan Non PSO ada kenaikan 3% dari satgas 2021, yaitu dari 25 ribu metric ton per hari menjadi 27 ribu metrik ton per hari. Khusus LPG PSO, estimasi satgas 2022 ada peningkatan 6% dari satgas 2021.” Ujar Alfian.
Dikarenakan adanya pelonggaran aturan perjalanan, mendorong mobilisasi masyarakat cenderung meningkat sehingga diperkirakan realisasi konsumsi avtur di satgas 2022 meningkat hingga 57% dibanding tahun 2021, yaitu dari 5.434 KL per hari menjadi 8.527 KL per hari.
Alfian mengungkapkan Pertamina juga memberikan layanan BBM selama periode satgas Rafi, seperti SPBU Siaga di wilayah jalur potensial (Jalur tol, Jalur wisata, jalur logistik) yang disiagakan 24 jam sebanyak 1.370 SPBU, sedangkan agen dan outlet LPG Siaga yang juga disiagakan hingga 24 jam khusus di wilayah dengan demand tinggi saat rafi sebanyak 48 ribuan unit.
Kiosk Pertamina siaga unit yaitu unit layanan tambahan di lokasi yang tidak ada SPBU dan menyediakan pertamax dan dexseries sebanyak 50 unit. Layanan antar untuk BBM (pertamax/dex series) untuk konsumen di lokasi-lokasi macet sebanyak 230 unit.
Adapun Mobil tanki yang disiagakan sebagai kantong/cadangan suplay bbm hingga 149 unit hingga Fasilitas kesehatan juga kita standby-kan bekerja sama dengan Pertamedika untuk penyediaan pengecekan kesehatan termasuk ambulance di 14 lokasi.
Baca Juga: Kegiatan Safari Ramadhan 1443H, PGN Salurkan Bantuan Ke-1044 Yatim Piatu
"Dengan dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder Pertamina siap menyukseskan mudik tahun ini,"ungkapnya.