Pemkot Pontianak Lakukan Penataan Kawasan dan Cagar Rumah Budaya

16 April 2022 12:30 WIB
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat berada di Rumah Budaya Hajah Salmah, Pontianak.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat berada di Rumah Budaya Hajah Salmah, Pontianak. ( Indri Rizkita)

Pontianak, Sonora.ID - Pemerintah Kota Pontianak tengah menelusuri potensi-potensi wilayah Kota Pontianak yang bisa dikembangkan menjadi satu destinasi wisata.

Menurut Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, salah satu tempat yang paling bernilai tinggi menjadi destinasi wisata adalah di sepanjang Sungai Kapuas.

“Karena tidak ada di daerah lain sungai terpanjang di Indonesia ini,” ucapnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, pemkot Pontianak meresmikan salah satu rumah tua di Gang Hajah Salmah, Jalan Imam Bonjol, Kota Pontianak menjadi rumah budaya.

Berdiri sejak tahun 1918, rumah milik H.M Arif dan Hj.Salmah ini menjadi cagar budaya dan saat ini menjadi tempat wisata baru di Pontianak.

“Salah satu contoh di titik ini ada rumah tua yang kita restorasi dibangun tahun 1913 awalnya. Ini juga akan menjadi bagian dari salah satu titik destinasi wisata, dan nanti daerah ini akan kita jadikan kampung wisata yang bersama komunitas kreatif di Pontianak untuk menciptakan kawasan ini menjadi destinasi yang unggul dan tidak kalah dengan destinasi lain,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dalam Talkshow Sapa Pontianak, Senin, 28 Maret 2022 lalu.

Edi mengungkapkan, pada Rumah Budaya Hajah Salmah ini pihaknya hanya merestorasi atau mengembalikan bentuk asli dengan bahan yang sama.

“Jadi saat pertama dibangun memang sama seperti ini juga. Sebagai warisan cagar budaya ini (bentuk rumah) kita pertahankan,” katanya.

Baca Juga: Komitmen Pemkot Pontianak dan Media Massa Wujudkan Kota Layak Anak

Untuk fungsi sendiri, Edi mengatakan rumah ini akan dijadikan salah satu destinasi budaya, pusat kegiatan yang berbasis budaya, baik itu aktivitas masyarakat di sekitar maupun yang terpusat di rumah budaya ini.

“Misalnya tentang kesenian, kemudian festival makanan khas. Siapapun yang akan berkunjung ke sini ataupun yang sudah pernah, akan kita buat mereka merasakan sesuatu yang bebeda, suasana yang berbeda,” tutur Edi.

Selain merestorasi rumah budaya ini, kedepannya lanjut Edi, pemkot Pontianak akan mengembangkan kawasan yang radiusnya satu kilometer dari titik rumah budaya ini, sehingga diharapkan ini akan merubah wajah lingkungan menjadi kawasan wisata berbasis budaya, dengan aktivitas masyarakat yang khas Kota Pontianak.

Pemkot Pontianak mempunyai konsep untuk di area depan rumah budaya akan dibangun plaza dan dermaga untuk warga beraktivitas di Sungai Kapuas.

Diakuinya, untuk pembangunan saat ini memang baru selesai pada restorasi rumah, dan di tahun ini pemkot Pontianak akan melanjutkan pembangunan di sekitar kawasan rumah budaya yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2023.

“Kita mempunyai konsep rumah ini nanti di depannya ada plaza, lalu ada halaman parkir di belakang. Kemudian akan ada dermaga untuk warga turun naik dari Sungai Kapuas. Jadi untuk saat ini pembangunan baru selesai di rumah, kedepannya akan kita buat plaza dan dermaga sebagai pusat aktivitas masyarakat. Tahun ini akan kita lanjutkan pembangunan dan akan berakhir di tahun 2023,” ungkap Edi.

Baca Juga: Kue Jorong-Jorong, Bikinnya Susah Susah Gampang

Edi mengatakan, pembangunan rumah budaya ini akan disinergikan dengan pembangunan di sekitar dan untuk warga yang di pinggiran sungai akan direlokasi.

“Pendekatan kepada masyarakat sekitar yang daerahnya dijadikan tempat wisata yaitu dengan menjalin komunikasi yang intens, baik dari pemkot maupun komunitas yang bergerak di bidang wisata dan ekonomi kreatif, sehingga masyarakat di sekitar pembangunan ini juga akan berdampak positif. Secara ekonomi mereka akan asetnya meningkat dan bernilai, kemudian secara produktivitas masyarakat yang tadinya tidak punya pekerjaan yang tetap ataupun punya pekerjaan tapi mempunyai ide-ide ekonomi kreatif lainnya sehingga mereka bisa menjadikan lingkungan tempat tinggal mereka menjadi kawasan yang produktif, misalnya kuliner, galeri, atau kegiatan lainnya yang bisa mendatangkan masyarakat,” jelas Edi.

Rumah Budaya Hajah Salmah ini berkonsep Rumah Melayu khas Kota Pontianak. Ada dua fasad bangunan. Pertama adalah ruangan bagian depan, seperti teras, ruang utama, selain untuk menerima tamu, ada kamar, dan ruang untuk aktivitas lainnya.

Lalu pada bagian belakangnya, terdapat beranda lagi yang memisahkan bangunan depan. Jadi pada bagian belakang rumah ini khusus untuk servis, ada dapur, gudang atau penyimpanan barang-barang.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm