Nah, jika anak sudah tertarik untuk berkebun, orangtua bisa memulainya dari mana, ya? Merangkum EarthEasy dan Better Health Channel, berikut yang bisa dilakukan terlebih dahulu.
Selalu Libatkan dan Bimbing Anak dalam Segala Prosesnya
Anak-anak belajar lebih baik ketika mereka memahami konteks aktivitas mereka. Dalam berkebun, orangtua bisa mengedukasi anak terlebih dahulu secara teori. Kemudian, jika sudah paham, bimbinglah mereka dalam menentukan keputusan.
Misalnya, memutuskan lokasi berkebun, media tanam, dan jenis tanaman.
Selain itu, perlu diketahui oleh anak bahwa selain menyenangkan, berkebun juga berkontribusi pada kesejahteraan keluarga.
Pastikan bahwa seluruh proses menanam, merawat, hingga memanen selalu melibatkan anak sehingga mereka merasakan hasil dari jerih payahnya.
Salah Adalah Normal, Jangan Lupa Beri Solusi
Tidak setiap kali proses berkebun terasa menyenangkan bagi anak. Oleh karena itu, tak ayal perhatian mereka pun berkurang sehingga kesalahan berkebun dapat terjadi. Misalnya, lupa menyiram tanaman, menambahkan pupuk, dan lain sebagainya.
Meskipun salah, jangan coba-coba untuk menyalahkan anak atas perbuatannya tersebut. Bimbing anak kembali ke proses yang benar, serta berempatilah pada perasaan mereka.
Jangan lupa beri solusi dari setiap kesalahan atau kegagalan yang dialami anak. Dengan demikian, anak juga teredukasi dan tidak merasa terintimidasi dari kesalahan yang bisa saja tak sengaja mereka perbuat.