Sonora.ID - Banyak cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menghabiskan waktu bersama anak, misalnya belajar berkebun dan menanam sayur.
Meskipun terdengar melelahkan, aktivitas outdoor ini nyatanya memiliki banyak manfaat bagi si anak dan juga orangtua.
Ketika berkebun, anak tertantang untuk lebih ingin tahu sehingga proses belajar mengenai dunia sekitarnya menjadi meningkat.
Ia juga belajar untuk sabar dan bertanggung jawab.
Tak hanya itu, bagi orangtua, berkebun bisa menjadi alternatif penghilang penat sekaligus mengurangi pengeluaran belanja.
Hasil berkebun bisa dijadikan bahan masakan untuk dikonsumsi bersama keluarga di rumah.
Berkebun juga mampu mengeratkan hubungan emosional anak dan orangtua.
Namun, apabila anak masih belum tertarik untuk melakukan aktivitas ini, coba ajak dia untuk mendengarkan siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua episode “Dongeng Belajar Menanam Sayur” di Spotify.
Baca Juga: Bun, Mari Ajari Anak tentang Pentingnya Menjaga Lingkungan Sekitar
Nah, jika anak sudah tertarik untuk berkebun, orangtua bisa memulainya dari mana, ya? Merangkum EarthEasy dan Better Health Channel, berikut yang bisa dilakukan terlebih dahulu.
Selalu Libatkan dan Bimbing Anak dalam Segala Prosesnya
Anak-anak belajar lebih baik ketika mereka memahami konteks aktivitas mereka. Dalam berkebun, orangtua bisa mengedukasi anak terlebih dahulu secara teori. Kemudian, jika sudah paham, bimbinglah mereka dalam menentukan keputusan.
Misalnya, memutuskan lokasi berkebun, media tanam, dan jenis tanaman.
Selain itu, perlu diketahui oleh anak bahwa selain menyenangkan, berkebun juga berkontribusi pada kesejahteraan keluarga.
Pastikan bahwa seluruh proses menanam, merawat, hingga memanen selalu melibatkan anak sehingga mereka merasakan hasil dari jerih payahnya.
Salah Adalah Normal, Jangan Lupa Beri Solusi
Tidak setiap kali proses berkebun terasa menyenangkan bagi anak. Oleh karena itu, tak ayal perhatian mereka pun berkurang sehingga kesalahan berkebun dapat terjadi. Misalnya, lupa menyiram tanaman, menambahkan pupuk, dan lain sebagainya.
Meskipun salah, jangan coba-coba untuk menyalahkan anak atas perbuatannya tersebut. Bimbing anak kembali ke proses yang benar, serta berempatilah pada perasaan mereka.
Jangan lupa beri solusi dari setiap kesalahan atau kegagalan yang dialami anak. Dengan demikian, anak juga teredukasi dan tidak merasa terintimidasi dari kesalahan yang bisa saja tak sengaja mereka perbuat.
Baca Juga: Nggak Perlu Gengsi Moms! Ini 5 Manfaat Orangtua Minta Maaf ke Anak
Apresiasi dengan Memamerkan Karya Mereka
Berkebun memang melelahkan, tetapi aktivitas ini merupakan kegiatan yang sehat dan menyenangkan bagi anak-anak.
Terlebih, suasana sehat yang dihadirkan oleh orangtua lewat kata-kata apresiasi dan kasih sayang kepada anak dari segala proses yang telah dijalani dapat menambah kepercayaan dirinya.
Jika musim panen sudah mulai terlihat, coba kejutkan anak dengan membuat suatu festival panen kecil-kecilan dengan mengundang teman-temannya.
Terasa menyenangkan, bukan? Apalagi, dalam episode siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Dongeng Belajar Menanam Sayur”, Zidan, tokoh utama dari siniar tersebut, diajak pergi oleh ayahnya ke rumah Pak Jordi untuk belajar menanam.
Berbagai keseruan dialami oleh Zidan ketika belajar bercocok tanam bersama ayahnya dan Pak Jordi.
Selain dongeng tersebut, orangtua bisa mendengarkan pula dongeng anak lainnya bersama anak melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/dpo_sayur.
Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses