Sonora.ID – Sejak dulu, tempe sudah menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia yang biasanya disantap bersama dengan nasi putih.
Tempe goreng, orek tempe, tempe balado, rasanya sulit ya menolak hampir semua menu olahan tempe yang gurih dan lezat.
Tahukah kamu, nggak cuma memiliki cita rasa yang lezat, makanan fermentasi dari kacang kedelai ini juga mengandung nutrisi yang sangat baik bagi tubuh, seperti protein, prebiotik, vitamin, mineral dan lain sebagainya.
Kendati demikian, ada beberapa ciri tempe yang sebaiknya tidak diolah menjadi makanan lho, Ibu-ibu.
Kalau tak teliti, kita bisa memilih tempe dengan kualitas buruk yang berpotensi membahayakan kesehatan seluruh anggota keluarga.
Melansir dari laman sajian sedap, Seorang koki dari Hotel Santika Cirebon, Aguk Prasetiyo, membagikan tips memilih tempe yang tepat.
Menurut beliau, tempe dengan kualitas buruk ternyata memiliki ciri khusus yang bisa dikenali oleh para Ibu rumah tangga.
Nah, Ibu-ibu jangan tunggu satu keluarga sakit-sakitan cuma karena makan tempe, kenali 4 ciri tempe yang berbahaya bagi kesehatan tubuh berikut ini.
Ada bagian tempe yang kecokelatan
Jangan langsung ambil dan beli, lihat dulu warna tempe dan jamurnya.
Kamu pasti akrab dengan tempe yang memiliki warna kuning dan jamurnya berwarna putih.
Nah, pastikan memilih tempe dengan paduan warna demikian.
Pasalnya Chef Aguk menyebutkan bahwa tempe yang sudah berubah warna menjadi kecokelatan artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Tempe mudah hancur
Jangan pilih tempe yang mudah hancur.
Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat serta jamur yang layaknya kapas.
Coba tekan tempe secara perlahan, dan pastikan keras dan tidak mudah hancur.
Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnnya sudah menurun.
Hindari juga tempe yang agak basah dan mudah patah karena akan cepat busuk.
Baca Juga: Cuma Minum Kunyit dan Jahe Setiap Pagi, Berat Badan Turun Drastis dan Nggak Gampang Sakit!
Aroma jamur menyengat
Tempe sendiri memang terbentuk dari proses fermentasi sehingga timbulah jamur putih di sela-selanya.
Tetapi tempe yang bagus akan mengeluarkan aroma yang tidak menyegat atau sangit.
Ketika memilih tempe cobalah hirup aromanya, kalau sudah mulai menimbulkan aroma menyengat maka hindari karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Setelah dibeli pun, pastikan tidak terus menerus disimpan di kulkas.
Perlu diketahui tempe hanya bertahan selama 3-5 hari.
Efek Buruk Simpan Tempe Di Kulkas
Diketahui tempe merupakan salah satu bahan makanan yang mudah sekali busuk.
Anda tentu berharap apabila tempe ditaruh kulkas bisa lebih awet.
Namun, siapa sangka, cara tersebut ternyata keliru.
Melansir dari Kompas.com, menyimpan tempe di kulkas justru bisa mempercepat pembusukannya.
Apabila sudah busuk tentu saja tempe sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
Nilai gizi tempe pun tentu sudah rusak, dan apabila tetap dikonsumsi justru akan datangkan bahaya kesehatan bagi seisi rumah.
Ciri-ciri tempe busuk adalah teksturnya lembek, aromanya menyengat, dan warnanya kehitaman.
Namun, ada pula sebagian orang yang kemudian mengolahnya menjadi tempe semangit atau busuk.
Menurut pakar kesehatan, tempe busuk sebenarnya aman saja dikonsumsi asalkan belum berlendir atau basah.
Karena jika sudah berlendir, maka tempe tersebut sudah busuk dan benar-benar berbahaya jika dikonsumsi.
Maka dari itu, Anda sebaiknya menyimpan tempe di suhu ruangan saja, bukan di kulkas.
Hal ini akan mencegah pembusukan karena tempe akan tetap hangat dan jauh dari lembap.
Baca Juga: Hah Kaget! Kulit Badan Putih Kinclong Seketika, Padahal Cuma Pakai Bahan Murah Ini Saja