Banjarmasin, Sonora.ID – Kejadian ambruknya bangunan salah satu ritel modern di Jalan Ahmad Yani Kilometer 14, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, pada Senin (18/04) lalu, mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Apalagi kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa 4 orang, 10 orang luka-luka dan 2 orang lagi masih belum ditemukan.
Berbagai spekulasi bermunculan terkait penyebab ambruknya ruko tiga lantai tersebut, salah satunya kontur tanah yang tidak kuat menopang bangunan.
Baca Juga: Evakuasi Reruntuhan Ritel Modern di Gambut, Korban Terbaru Ditemukan Meninggal Dunia
Mengingat pada awal 2021 lalu, kawasan tersebut juga sempat terendam banjir selama beberapa hari.
Di sela-sela pemantauan ke lokasi kejadian, Selasa (19/04) pagi, Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, menyampaikan rasa belasungkawanya kepada para korban, baik yang luka-luka maupun meninggal dunia.
Pihak terkait juga diimbau untuk melakukan evaluasi terhadap bangunan, terutama kelayakan dan kekuatan fondasinya.
Baca Juga: Dinihari, Gubernur Kalsel Tinjau Robohnya Bangunan Ritel Modern di Gambut
"Ini merupakan pelajaran bagi kita semua, para pemilik bangunan dan pihak-pihak terkait hendaknya mengevaluasi kelayakan bangunannya, supaya hal serupa tidak terulang lagi,” ungkapnya.
Ia berharap kejadian tersebut menjadi yang terakhir dan jadi momentum untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Terlebih, kontur tanah yang mayoritas rawa membuat fondasi bangunan harus diperhatikan agar tidak mudah goyah karena terendam air.
Supian juga berharap adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan manajemen ritel modern tersebut dalam membantu biaya pengobatan bagi para korban.
Termasuk mengawal hingga bantuan tersebut benar-benar diterima oleh korban atau keluarga yang mewakili.
Berdasarkan informasi yang didapat redaksi Sonora.ID, hingga saat ini diyakini ada 16 orang yang menjadi korban dari kejadian tersebut.
Penyelidikan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan bersama Tim Labfor Polri dari Surabaya, terutama untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan tersebut.
Hingga saat ini, proses evakuasi juga masih berjalan yang dilakukan oleh personel TNI, Polri, Tagana dan relawan BPK, untuk mencari keberadaan 2 korban lainnya yang diduga kuat masih tertimbun reruntuhan.
Pihak manajemen pusat ritel modern tersebut kabarnya sudah bergerak untuk tindaklanjut santunan bagi seluruh korban.
Baca Juga: Wagub Sumsel: Lahan Gambut Harus Dimanfaatkan Untuk Pertanian