Lagi pula, ikut campur urusan orang lain tidak ada manfaatnya untukmu.
Jika kamu berharap orang lain bisa menjadi lebih sehat dengan komentar pedas, harapanmu kemungkinan besar akan sia-sia.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, komentar body shaming justru memperbesar risiko binge eating dan obesitas.
Jadi, niat baikmu malah lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Baca Juga: Atta Halilintar Resmi Jadi Ayah! 8 Tips Suami Siaga Temani Istri Jelang Persalinan Pertama
Fokus dengan hal-hal yang positif
Mendalami hal yang kita cintai memang jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu mengomentari penampilan fisik orang lain.
Lama kelamaan kita akan sadar bahwa perilaku seperti itu memang merugikan diri kita sendiri nantinya.
Oleh karena itu, tetap fokus melakukan kegiatan yang positif dan buang jauh-jauh hal-hal negatif yang pada akhirnya merugikan diri kita sendiri. Semangat!
Cari topik yang lebih seru
Saat berkumpul dengan teman, keluarga, atau pasangan, banyak topik seru yang bisa kamu bahas selain bentuk tubuh.
Bila tujuanmu melakukan body shaming adalah membuat lawan bicaramu tertawa, sebaiknya pikir dua kali.
Carilah bahan obrolan atau candaan lainnya yang bisa dinikmati semua orang, tanpa menyakiti siapa pun.
Tidak semua orang sadar bahwa apa yang ia ucapkan bisa menyinggung perasaan orang lain.
Bila apa yang ingin kamu katakan bisa menimbulkan dampak negatif bagi pendengarnya, sebaiknya tahanlah ucapanmu dan diam saja.
Baca Juga: Diki-Dikit Jadi Konten, Waspada Ini 7 Bahaya Oversharing di Medsos!