Sonora.ID - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah menjadi perbicangan sejak beberapa tahun belakangan ini, pasalnya pada tahun tersebut Presiden Joko Widodo yang sudah dua periode menjabat harus digantikan dengan sosok pemimpin yang baru.
Tetapi hal tersebut menjadi sorotan berbeda pada beberapa bulan belakangan, karena munculnya isu kemungkinan perubahan kebijakan yang membuat presiden bisa menjabat tiga periode.
Artinya bahwa para Mantan Presiden RI pun berkesempatan mendapatkan periode ketiga?
Dikutip dari Kompas.com, sebuah lembaga survei Insis menunjukkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berpeluang kembali ikut serta dalam Pilpres mendatang.
Peneliti Senior Insis, Dian Pertama pun menjabarkan bahwa memang peluang ini muncul akibat dari wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode masih bergulir dan belum dihentikan.
Meski diketahui sebelumnya bahwa Jokowi sudah jelas menolak wacana tersebut.
“Jika wacana itu tidak dihentikan dan lolos ke MPR, maka secara otomatis tiket Presiden SBY yang sudah expired akan hidup lagi. Soal apakah SBY mau menggunakan, itu soal lain,” ungkapnya menjelaskan.
Hal ini pastinya langsung menjadi sorotan baru di kalangan masyarakat dan politikus.
Seperti yang dilontarkan oleh Politisi Partai Demokrat, Kamhar Lakumani yang menyatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut agaknya tidak mungkin mau untuk maju kembali dalam perhelatan tersebut.
Baca Juga: Gaduh Soal Pemilu 2024 Ditunda, Pengamat: Harusnya Presiden Jokowi…
Pasalnya, Kamhar melihat SBY adalah sosok yang sangat taat dengan asas dan pro demokrasi, sehingga ia akan berpegang pada kebijakan yang selama ini berjalan.
“Jadi Pak SBY orangnya sangat taat asas dan pro demokrasi, serta patuh terhadap konstitusi. Jadi tidak mungkin tertarik,” papar Kamhar tegas.
Bahkan, pihaknya menyebutkan bahwa dalam berbagai kesempatan SBY menegaskan berulang kali, dirinya tidak akan mengotak-atik konstitusi terkait penambahan masa jabatan presiden.
Hal ini bahkan sudah disampaikannya sejak dirinya masih menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden ke-6 Republik Indonesia.
“Beliau menyadari bahwa kekuasaan itu menggoda, tetapi kita tidak boleh terlena atau terjebak untuk masuk pada jebakan godaan kekuasaan tadi untuk kemudian melanggengkan kekuasaan,” tegasnya menambahkan.
Baca Juga: Tolong Istri Bantu Ingatkan Suami! SBY Kena Kanker Prostat karena Sering Konsumsi Makanan Ini