Sonora.ID - Belum lama ini, berita duka datang dari salah satu pemain sepak bola tersohor di dunia, yaitu Cristiano Ronaldo.
Berita duka tersebut muncul karena Ronaldo baru saja kehilangan salah satu bayi kembar dari hubungannya dengan Georgina Rodriguez.
Tentu, kematian bayi kembar ini menjadi luka mendalam bagi Cristiano Ronaldo beserta kekasihnya.
Bahkan, untuk menyampaikan luka tersebut, Ronaldo menggunggah notes pada akun Instagram miliknya yang meminta untuk diberikan privasi selama berduka.
Tentu, kasus meninggalnya bayi kembar ini bukan yang pertama karena memang pada dasarnya, hal tersebut memiliki risiko yang cukup tinggi bagi janin juga sang ibu.
Baca Juga: Gemas! 10 Potret Tampan Anak Billy Davidson, Disebut Oppa Kecil dan Bibit Unggulan
Risiko Kematian Bayi Kembar
Meskipun sering disambut dengan baik, sebenarnya hamil bayi kembar cukup berisiko bagi sang janin dan ibu.
Pasalnya, hamil bayi kembar ini sering kali menimbulkan komplikasi, lahir prematur, bahkan sampai kematian.
Selain itu, para ibu yang hamil bayi kembar kerap kali mengalami hipertensi, diabetes gestasional, dan meningkatnya protein dalam urine.
Tidak heran, banyak ahli medis yang merasa was-was dengan kondisi ibu yang hamil bayi kembar.
Bukan hanya itu saja, tetapi kasus kematian bayi kembar pun sering terjadi saat berada di dalam kandungan.
Sebagian besar orang pasti sudah tidak asing dengan pembahasan terkait bayi kembar yang 'hilang' begitu saja di dalam kandungan.
Hal tersebut benar adanya dan memiliki nama medis Vanishing Twin Syndrome.
Sindrom ini disebabkan oleh adanya dominasi dari salah satu bayi kembar saat mereka berbagi plasenta dengan kembarannya.
Baca Juga: Ronaldo Selangkah Lagi Menuju Manchester City
Sehingga, keguguran dalam kandungan pun terjadi dan salah satu bayi kembarnya pun 'hilang' begitu saja.
Potensi bayi kembar mengalami pertumbuhan intrauterin yang tidak sesuai pun dapat dialami selama masih di dalam kandungan.
Kondisi ini akan membuat salah satu bayi kembar mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari yang lainnya.
Oleh sebab itu, tidak heran kondisi bayi kembar yang lahir terakhir akan lebih lemah dan memiliki risiko kematian tinggi.
Disebabkan oleh kondisi-kondisi medis tersebut, para dokter pun sering menyarankan untuk melakukan operasi caesar guna menekan risiko kematian bayi kembar.
Baca Juga: FPF Umumkan Bintang Sepak Bola Cristiano Ronaldo Positif Covid-19