Tak hanya itu, lanjut Darmawan, PLN juga menerjunkan 48.442 personel di 2.915 posko siaga yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, dengan menerapkan sistem piket bagi petugas operasional selama 24 jam demi menjaga keandalan pasokan listrik.
“Apel siaga ini digelar sebagai bentuk kebersamaan kita menyiapkan mental, fisik hingga peralatan agar Hari Raya Idul Fitri, listriknya bisa kita jaga jangan sampai padam. Kita tunjukkan PLN betul-betul siap mengamankan listrik saat lebaran,” ungkap Darmawan.
Darmawan menjelaskan dari sisi pasokan daya di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali), saat ini PLN mempunyai total daya terpasang mencapai 45,1 GW. Adapun beban puncak selama Idul Fitri diperkirakan mencapai 21,07 GW.
Untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN tak hanya memaksimalkan operasional pembangkit listrik eksisting, tetapi juga menyiapkan suplai cadangan dengan menyiagakan 918 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), genset maupun unit gardu bergerak (UGB).
Di sisi lain, untuk wilayah Sumatera memiliki kapasitas terpasang 9,3 GW dengan beban puncak 6,8 GW.
Sementara Kalimantan saat ini mempunyai kapasitas terpasang 2,7 GW dengan beban puncak 1,7 GW.
“Kami juga menyiagakan 879 unit UPS, genset dan UGB untuk bisa gerak cepat menyuplai kebutuhan listrik masyarakat di Sumatera dan Kalimantan jika terjadi gangguan,” tutur Darmawan.
Sementara untuk wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana), PLN juga menyiagakan pembangkit dengan total kapasitas terpasang 7,2 GW.
Beban puncak wilayah Sumalpana saat ini mencapai 4,7 GW.
PLN juga menyiapkan 722 unit UPS, genset dan UGB yang bisa digunakan masyarakat ketika membutuhkan pasokan listrik tambahan.
Selama masa siaga Apel Idul Fitri 1443 H yang disiapkan selama H-7 sampai dengan H+7, PLN memastikan tidak melakukan pemeliharaan maupun pekerjaan konstruksi agar pasokan listrik ke masyarakat tidak mengalami gangguan.
Selain itu, PLN juga menyiagakan piket di pembangkitan, transmisi, distribusi, serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Barat sendiri, PLN Kalbar menyiagakan 2.128 Petugas Layanan Teknik yang terdiri dari 553 orang personil PLN, 1.575 orang Tenaga Alih Daya dan Mitra Kerja.
General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, dalam laporan kesiapan siaga Idul Fitri menyampaikan bahwa seluruh petugas pelayanan teknik akan standby selama 24 jam di 39 posko siaga dan 143 lokasi VVIP/VIP seperti Masjid, Kantor Pemda, Kantor TNI/Polri, Dinas terkait.
Untuk kelancaran operasional petugas diseluruh posko siaga, PLN Kalbar juga telah menyiapkan kendaraan pendukung 175 unit, peralatan pendukung 1 unit UPS , 61 unit genset mobile, 15 unit UGB, 7 set tower emergency, dan Black start diesel 1 unit yang siap bergerak dengan cepat jika sewaktu-waktu diperlukan.
Untuk mendukung proses pendistribusian energi listrik selama Idul Fitri, 1 posko siaga dengan 12 orang petugas Dispatcher disiagakan oleh PLN UP2D. Serta disiagakan 3 Tim PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) dengan total 28 personil.
Selain itu, menyiagakan posko Mudik Idul Fitri 2022 sebanyak 3 lokasi.
“Saat ini kondisi sistem kelistrikan di Kalbar baik yang isolated maupun sistem interkoneksi Khatulistiwa dalam kondisi yang sangat kondusif, dimana total daya mampu pembangkit sebesar 759 MW, sementara beban puncak tertinggi sebesar 529 MW dengan cadangan daya sebesar 230 MW,” pungkas Ari.