Baca Juga: Cuma Modal 300 Ribu Rupiah, Produk Jualan Pengusaha Blitar Ini Tembus Pasar Internasional
Adapun jadwal pameran di Semarang dilaksanakan pada 19-24 April 2022 di Atrium Mall Paragon Semarang, sementara di Singapura berlangsung di Suntec City Mall Singapura mulai 18 Maret – 1 Mei 2022, dan di Antwerp Belgia dihelat pada 15 April – 14 Juli 2022 di Borgerhub.
Seluruh produk UMKM yang dikirim ke Singapura dan Belgia tidak hanya diberikan ruang pamer saja, namun juga mengikuti serangkaian program publikasi seperti community engagement dan difasilitasi untuk melakukan business matching dengan potential buyer di negara setempat.
Dalam tahapan prosesnya, para peserta pameran UMKM Gayeng 2022 merupakan UMKM binaan yang diusulkan Pemerintah Daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Jawa Tengah, asosiasi, maupun komunitas setempat yang telah berhasil melewati kurasi oleh tim kurator profesional.
Tercatat sebanyak 1.171 UMKM mendaftar dalam agenda tahun ini dan sebanyak 152 UMKM berhasil lolos kurasi dari 6 karesidenan di Jawa Tengah yakni eks keresidenan Banyumas, Kedu, Pati, Pekalongan, Semarang, dan Surakarta.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan bahwa, UMKM Gayeng merupakan salah satu bukti nyata bahwa KPw BI Provinsi Jawa Tengah pantang menyerah untuk terus mengawal pengembangan UMKM dari hulu ke hilir.
“Kami melakukan pengembangan dari mulai sisi kapabilitas UMKM yaitu melalui pelatihan, fasilitasi dan kurasi, dilanjutkan dengan fasilitasi pemasaran seperti pameran, serta diakhiri dengan proses business matching,” katanya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dalam keynote speech-nya menegaskan bahwa momentum digitalisasi harus dapat dimanfaatkan UMKM untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga pasar global.
Media sosial dan platform digital global dapat menjadi sarana bagi UMKM, terutama yang berorientasi ekspor, untuk mengembangkan pasar.
“Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia dalam upaya mendorong kinerja ekspor untuk mengurangi risiko pelebaran Defisit Transaksi Berjalan.
Bank Indonesia berupaya mendorong UMKM untuk berkontribusi pada peningkatan net ekspor barang dan jasa, melalui program pengembangan UMKM berorientasi ekspor, antara lain berupa fasilitasi penguatan kapasitas UMKM, kurasi produk dan fasilitasi akses pasar dalam kegiatan perdagangan maupun pameran di luar negeri,” tambahnya.
Baca Juga: Kominfo: Pentingnya Sertifikasi Halal Demi Tingkatkan Daya Saing UMKM