"Olehnya itu, melalui Mandiri Benih, kita berharap petani dapat membangun kemandirian benih dalam usaha taninya. Dengan program ini, benih unggul bermutu di tingkat petani dapat tersedia secara mandiri dan berkelanjutan," harapnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPH-BUN) Sulsel, Imran Jausi menjelaskan, pelaksanaan Mandiri Benih dimulai sejak Oktober 2021. Diawali dengan perbanyakan benih pokok (BP) dan benih sebar (BR).
"Tahapan tersebut merupakan faktor kunci untuk menghasilkan benih yang berkualitas secara mandiri oleh para petani," jelasnya.
Baca Juga: Program Mandiri Benih, Ikhtiar Wujudkan Kedaulatan Pangan di Sulsel
Imran menuturkan, penangkaran benih dilakukan dalam dua tahap musim tanam.
Tahap I yakni pada musim tanam Oktober-Maret (2021/2022), benih sebar yang ditangkarkan pada luas lahan 400 Ha.
Kegiatan tersebut melibatkan penangkar sebanyak 234 orang. Dari penangkaran tersebut, 304 Ha diantaranya sudah panen dengan estimasi produksi calon benih sebanyak 912 ton.
"Sampai saat ini panen masih berlanjut di lapangan dan diperkirakan panen akan selesai akhir Mei 2022. Jumlah produksi benih tahap I kurang lebih mencapai 1.200 ton," ucap Imran.
Sedangkan untuk penangkaran benih tahap II, dilakukan pada musim tanam April -September 2022 dengan luas lahan 450 Ha.
Perkiraan produksi benih tahap II ini mencapai 1.400 ton.
"Dengan demikian jumlah benih yang dihasilkan dan akan dibantukan ke petani tahun ini kurang lebih 2.600 ton untuk luas lahan 100 Ha," tandas Imran.
Baca Juga: Kepergok Curi Puluhan Pupuk di Sragen, Pria ini Ditangkap Warga